Minggu, 22 Juli 2012

Bingung pilih asuransi?Temukan jawaban dan solusinya bersama prudential

Bingung memilih produk asuransi atau investasi di antara berbagai banyak pilihan? Tak perlu repot membuat perbandingan produk yang paling menguntungkan karena kebutuhan tiap orang berbeda. Anda tinggal klik tautan di bawah lalu isi data sesuai kondisi Anda. http://www.prudential.co.id/pruweb/index.php?mn=findproduct

Sudah cek kesehatan rutin?

Sudahkah Anda melakukan cek kesehatan rutin tahunan? Sudahkah Anda menjalankan gaya hidup sehat? Jika hal itu tak Anda lakukan, maka memliki proteksi terhadap penyakit kritis sangat perlu untuk dipertimbangkan. http://www.prudential.co.id/pruweb/inc_html/escc.html

Jika Anda pemegang kartu PRUhospital & surgical, tak perlu bingung saat mengalami sakit secara mendadak. Anda bisa cek daftar Rumah Sakit yang telah menjadi PRUhospital friend di link berikut http://www.prudential.co.id/pruweb/img/PRUhospital-friend-for-PRUupdate--12-02-12.jpg

6 Kesalahan Keuangan yang Dilakukan Orangtua Baru

Jakarta - Saat pasangan memutuskan untuk memiliki anak, artinya mereka sudah sadar konsekuensi yang akan didapat terutama dalam hal keuangan. Sayangnya para orangtua baru sering melakukan enam kesalahan keuangan berikut ini.

Saat baru memiliki bayi, Anda dan pasangan tentu tengah dilimpahi kebahagiaan. Perhatian Anda dan suami juga seringkali hanya fokus pada kebutuhan utamanya, seperti susu, pakaian, popok dan makanannya.

Dengan segala kesibukan dalam mengurus bayi itu, Anda dan suami pun jadi melupakan kalau si kecil juga perlu dipikirkan perencanaan keuangannya. Kenapa perencanaan keuangan ini penting dipikirkan sejak dini, agar masa depan anak nantinya lebih terjamin.

Sayangnya tidak sedikit orangtua yang melakukan kesalahan keuangan saat baru memiliki bayi. Berikut enam kesalahan itu seperti dikutip dari MSN:

1. Tidak Punya Asuransi Jiwa
Ketika Anda dan pasangan menjadi orangtua, memiliki asuransi jiwa sangat diperlukan. "Jika salah seorang dari Anda meninggal, Anda harus memastikan kebutuhan yang ditinggalkan tetap bisa terpenuhi," ujar ahli perencanaan keuangan asal California, Lynn Ballou.

Ballou menambahkan meskipun Anda atau pasangan sudah mendapatkan asuransi jiwa dari kantor, hal itu tetap belum cukup. Ia pun menyarankan belilah produk asuransi saat Anda dalam kondisi sehat, jangan menunggu sakit karena akan lebih mahal.

2. Membeli Asuransi Jiwa untuk Bayi
Marilyn Capelli, ahli perencanaan keuangan asal Michigan mengatakan membeli asuransi jiwa untuk bayi sebenarnya tidak perlu dilakukan. "Anda membeli asuransi jiwa untuk seseorang hanya jika meninggalnya orang itu membuat kondisi keuangan memburuk," katanya.

Asuransi jiwa untuk bayi perlu dimiliki jika memang anak memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik. "Jarang sekali anak sehat akan memiliki masalah kesehatan saat dewasa," ujar Capelli.

3. Menunda Menabung untuk Kuliah Anak
Tidak sedikit orangtua yang mulai menabung untuk biaya kuliah saat anak memasuki usia SMA. Jika hal itu dilakukan, sudah sangat terlambat.

"Waktu terbaik untuk memulai adalah saat anak baru lahir," tutur ahli perencanaan keuangan asal Maryland, Amerika Serikat.

Sekarang ini ada berbagai cara untuk mulai mengumpulkan uang yang akan dipakai sebagai biaya kuliah anak. Selain dengan menabung, Anda juga bisa melakukannya dengan berinvestasi. Namun yang perlu diingat, setiap investasi baik itu emas atau reksadana memiliki risiko masing-masing.

4. Melupakan Dana Pensiun
Saat Anda dan pasangan menabung untuk biaya kuliah anak, Anda merasa keuangan Anda di masa depan sudah aman. Anda dan suami pun jadi lupa kalau sebenarnya setiap pasangan seharusnya juga memikirkan dana pensiun.

"Menabung untuk dana pensiun seharusnya adalah yang pertama dilakukan, dana kuliah di urutan kedua," jelas Ballou. "Anda, suami dan anak bisa memikirkan cara lain bagaimana bisa tetap sekolah. Akan lebih buruk jika anak Anda malah harus membiayai Anda saat Anda dan suami pensiun," tambahnya.

5. Boros Dalam Hal Berbelanja Kebutuhan Bayi
Semakin tinggi pendapatan, semakin besar juga pengeluaran Anda dan pasangan untuk membesarkan anak. Menurut data dari Department of Agriculture di Amerika Serikat, pada 2003, seorang anak yang lahir di 2003 dengan pendapatan orangtuanya lebih dari US$ 65.400 setahun, pengeluaran untuk membesarkannya butuh uang lebih dari US$ 344 ribu. Uang tersebut hanya cukup untuk si anak sampai berusia 18 tahun.

Maryland berpendapat, banyak orangtua berpikir apa yang mereka keluarkan untuk anak semuanya memang penting. Padahal sebenarnya tidak. Faktanya, tidak sedikit orangtua yang mengakui mereka cukup boros di tahun pertama kelahiran dan sebelum si bayi lahir.

"Orangtua baru berpikir mereka membutuhkan semuanya, ingin semuanya sempurna, dan tidak memikirkan biayannya," ujar Maryland.

Oleh karena itu sebelum mulai membeli perlengkapan anak, orangtua baru seharusnya membuat rencana pengeluaran. Anda dan pasangan juga jangan malu untuk memakai barang bekas untuk perlengkapan tertentu seperti stroller dan tempat tidur. Yang perlu diingat, perlengkapan yang dibeli tersebut sebagian besar hanya terpakai selama setahun. Untuk baju malah tidak sampai setahun, Anda sudah harus membelinya lagi.

6. Bekerja atau Jadi Ibu Rumah Tangga?
Beberapa wanita tidak cukup bijak menjawab pertanyaan ini. Tanpa pertimbangan matang, ada yang memilih berhenti bekerja karena ingin sepenuhnya mengasuh si kecil.

Jawaban pertanyaan tersebut sebenarnya mudah saja. Jika pendapatan pasangan cukup untuk memenuhi pengeluaran untuk anak, menjadi ibu rumah tangga tentu pilihan yang baik.

Namun sebelum memutuskan, ada beberapa faktor keuangan yang perlu diperhatikan. Salah satu yang penting adalah keuntungan yang didapat dari kantor jika Anda bekerja, seperti biaya kesehatan anak.

"Buatlah perbandingan apa saja keuntungan dari Anda bekerja atau tidak. Pikirkan juga bagaimana pengeluaran lainnya bisa terpenuhi," ujar Downey.


sumber : wolipop/asuransi jiwa

4 Cara Atasi Masalah Keuangan Bagi Pasangan Menikah

Jakarta - Masalah keuangan, jika tidak segera diatasi bisa membahayakan kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu, ada baiknya Anda dan pasangan duduk bersama dan menyelesaikan masalah keuangan, terutama melunasi utang. Seperti yang dikutip dari the nest, ikuti empat langkah ini.

1. Akui Dosa Anda
Sekarang saatnya Anda dan pasangan mengakui segala hal. Mulai dari berapa jumlah kartu kredit hingga total hutang yang dimiliki. Taruh seluruh laporan bak dan kartu kredit, beritahu pasangan mengenai aset serta utang atau segala hal yang berhubungan dengan cash flow di masa depan. Pelajari bersama segala hal mengenai laporan kredit Anda dan pasangan.

2. Cari Tahu Kerusakan
Anda dan pasangan harus mengetahui: Berapa banyak utangmu? Berapa jumlah penghasilan Anda tiap bulan? Apakah Anda memiliki dana pensiun, saham, asuransi jiwa atau investasi? Berapa pengeluaran Anda tiap bulan? Apakah Anda memiliki dana darurat? Setelah mengetahui semua hal itu, segera taruh informasi itu dan rapikan dalam bentuk spreadsheet.

3. Melakukan Aksi
Setelah Anda mengetahui segala hal, termasuk utang dan memasukannya ke dalam bentuk dokumen yang mudah dibaca, sekarang saat yang tepat untuk membuat anggaran. Mulailah dari menggabungkan pendapatan bulanan Anda dan pasangan dan menghintung kebutuhan tiap hari, bulanan, dan tahunan. Misalnya, makanan, biaya listrik hingga PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).

4. Lakukan Pemeriksaan Tiap Bulan
Lakukan tinjauan tiap bulannya. Jika Anda menghabiskan biaya lebih dari yang diperhitungkan, potong kelebihan tersebut dari biaya bulan depan. Tapi jika Anda bisa lebih hemat, gunakan uang tersebut untuk menghibur diri dan pasangan. Ingat, Anda juga mengenai kebutuhan yang lebih banyak pada musim liburan, bulan ulang tahun dan hari Raya.

Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak

Jakarta - Saat ini, banyak sekali perusahaan yang menawarkan produk asuransi pendidikan. Masalah yang kemudian muncul adalah, apakah kita mengambil asuransi pendidikan untuk melindungi anak dari risiko kematian atau untuk membiayai pendidikan itu sendiri.

Perlu dipahami asuransi jiwa dan asuransi pendidikan adalah dua produk yang berbeda. Sebuah polis asuransi atau asuransi jiwa, secara spesifik adalah sebuah kontrak untuk melindungi risiko (risiko kematian pada asuransi jiwa) yang dapat dihitung nilai ekonomisnya.

Sementara itu, sebuah sebuah produk Unit-Linked yang kemudian dijual menjadi asuransi pendidikan bukanlah sebuah produk asuransi murni. Asuransi ini mengandung unsur investasi dimana dalam kondisi ini kegunaan investasi jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan asuransi biasa.

Keputusan untuk memilih produk tentu saja kembali kepada kebutuhan Anda, sebaiknya memisahkan produk asuransi dan investasi. Berikut tips memilih asuransi pendidikan oleh pakar keuangan Aidil Akbar yang dikutip dari DetikFinance.

1. Menghitung Besarnya Biaya Pendidikan
Satu hal penting yang harus diperhatikan sebelum memilih asuransi pendidikan adalah menghitung dengan teliti biaya pendidikan saat ini dan biaya tersebut di masa mendatang. Pertama-tama, tentukan dimana Anda akan menyekolahkan anak kemudian hitung biaya sekolah tersebut saat ini.

Dengan menggunakan metode Time Value of Money (Nilai Uang Terhadap Waktu), hitung kebutuhan dana tersebut di masa yang akan datang sesuai dengan tahapan kapan anak tersebut masuk sekolah. Banyak orang salah dalam mengartikan dan melakukan perhitungan ini, sehingga sangat dianjurkan untuk benar-benar detail dalam melakukan perhitungan dengan memperhatikan tingkat inflasi dan tingkat kenaikan biaya pendidikan.

2. Membandingkan Besarnya Premi dengan Nilai Tabungan
Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa besar premi yang harus dibayarkan ke perusahaan asuransi, kemudian bandingkan dengan nilai tabungan pendidikan yang dapat ditarik ketika masa penarikan tiba. Dari situ dapat dilihat apakah dana yang akan diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan biaya-biaya sekolah anak Anda.

Hati-hati dan harus selalu diingat bahwa biasanya illustrasi dari perusahaan asuransi memberikan nilai investasi yang dapat ditarik (dibagikan) dalam nilai uang sekarang, bukan nilai uang di masa mendatang.

3. Fleksibilitas Penarikan Dana Pendidikan
Hal lain yang harus juga diperhatikan adalah seberapa fleksibel nilai tunai atau tahapan dana pendidikan tersebut bisa ditarik. Banyak dari tahapan biaya pendidikan tidak bisa ditarik kecuali pada tahun-tahun yang telah ditentukan seperti tahun ke-7 untuk masuk SD, tahun ke 12 untuk masuk SMP dan seterusnya. Adapun dengan bertambahnya gizi dan semakin cepatnya anak-anak anda bersekolah maka ada kemungkinan dana tersebut tidak dapat ditarik sebelum saatnya.

Jadi, sangat disarankan calon klien Asuransi Pendidikan menghitung dengan teliti besarnya biaya pendidikan anak tersebut di masa yang akan datang dan melakukan perbandingan premi yang dibayarkan dengan nilai tabungan yang bisa ditarik. Apabila Anda masih menemui kesulitan, ada baiknya Anda meminta advice atau rekomendasi dari Perencana Keuangan (Financial Planner / Advisor) yang berpengalaman dan mengerti produk sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk asuransi pendidikan agar Anda tidak salah memilih produk asuransi.


sumber : wolipop / asuransi jiwa

Tips Mengelola Uang Setelah Tak Lagi Jadi Karyawan

Jakarta - Seorang pekerja harus memiliki perencanaan keuangan saat dirinya tak lagi bekerja dan memulai usaha sendiri. Idealnya, saat ia berpindah dari seorang pegawai menjadi seorang wirausaha harus disertai target bahwa di akhir tahun kelima usaha sudah bisa berjalan sendiri (dijalankan oleh orang lain) tanpa harus terlibat lagi 100%, seperti yang diungkapkan oleh pakar keuangan Aidil Akbar Madjid kepada Detik Finance.

Akan tetapi banyak sekali masyarakat yang terbawa euphoria menjadi seorang pengusaha melupakan fundamental yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha mereka yang akan mempengaruhi Perencanaan Keuangan keluarga mereka. Adapun Sebuah Perencanaan Keuangan sederhana yang harus dilakukan sebelum memulai suatu usaha adalah sebagai berikut:

1. Anda harus memiliki dana darurat atau dikenal dengan istilah emergency fund. Dana ini adalah sejumlah dana yang besarannya antara 6 bulan sampai 12 bulan kebutuhan bulanan Anda yang disimpan didalam rekening tabungan terpisah. Dana ini hanya dipakai untuk keadaaan darurat alias genting.

2. Belilah asuransi baik asuransi jiwa maupun kesehatan. Untuk jiwa cukup polis asuransi untuk Anda dan pasangan, sedangkan kesehatan (terutama rawat inap) Anda harus memiliki untuk seluruh anggota keluarga.

3. Setelah itu barulah Anda mempersiapkan keranjang-keranjang investasi misalnya Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Perluasan Usaha atau membuka usaha baru, Dana Naik Haji, membeli aset (rumah, mobil dll).

Untuk dana pendidikan anak, Anda dapat berinvestasi secara langsung ke produk investasi seperti Reksa Dana, dan yang sekarang marak adalah menggunakan Asuransi sebagai produk investasi khususnya untuk pendidikan anak. Hal ini sah-sah saja akan tetapi harus diingat bahwa masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan nominal yang sama kelemahan dari asuransi pendidikan adalah tidak maksimalnya hasil investasi yang bisa didapatkan dibandingkan investasi yang mirip seperti di Reksa Dana.

Yang harus Anda perhatikan adalah menghitung kebutuhan dana pendidikan tersebut. Kemana ingin menyekolahkan anak, hitung berapa besar biaya pendidikan sekarang, kemudian dengan kenaikan inflasi tahunan hitung biaya pendidikan tersebut kelak. Hal detail tersebut sering dilupakan oleh banyak orang. Padahal hal tersebut yang akan membedakan berapa besar biaya yang harus dipersiapkan. Dari situ Anda dapat mencadangkan besaran dana pendidikan yang harus dipersiapkan.

Untuk dana pensiun terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Dana pensiun dapat dilakukan apabila jarak usia Anda sekarang sampai ke target pensiun masih tersedia cukup waktu (idealnya di atas 15 tahun). Dana pensiun menjadi penting dan sering terlupakan karena umumnya perusahaan kecil (UMKM) belum memberikan benefit berupa dana pensiun bagi pemilik dan karyawan perusahaannya.

Apabila target pensiun Anda kurang dari jangka waktu itu alias terlalu mepet, maka Anda dapat mengandalkan dana pensiun dari usaha yang sudah dijalankan sekarang atau usaha baru baik itu perluasan dari usaha sekarang atau benar-benar jenis usaha baru.

Usahakan di akhir tahun kelima, usaha Anda idealnya sudah dapat berjalan sendiri alias dijalankan oleh orang-orang kepercayaan. Dengan kata lain mulai dari sekarang sudah waktunya Anda mencari orang-orang kepercayaan untuk melanjutkan usaha Anda. Karena kalau masih mengandalkan diri sendiri dalam menjalankan usaha tersebut maka belum dapat disebut sebuah bisnis. Dengan cara seperti ini niscaya Anda dapat pensiun dengan nyaman dan kecukupan dana yang akan tetap mengalir dari usaha Anda.



sumber : wolipop/asuransi jiwa

6 Kesalahan Keuangan yang Sering Dilupakan Single Mom

Jakarta - Saat memutuskan untuk mengasuh anak seorang diri, artinya seorang single mom sudah sadar konsekuensi yang akan didapat terutama dalam hal keuangan. Sayangnya banyak dari mereka yang sering melakukan enam kesalahan keuangan berikut ini.

Dengan segala kesibukan, Anda jadi melupakan kalau si kecil juga perlu dipikirkan perencanaan keuangannya. Kenapa perencanaan keuangan ini penting dipikirkan sejak dini, agar masa depan anak nantinya lebih terjamin.

Sayangnya tidak sedikit single mom yang melakukan kesalahan keuangan saat baru memiliki bayi. Berikut enam kesalahan itu seperti dikutip dari MSN:

1. Tidak Punya Asuransi Jiwa
Ketika Anda menjadi orangtua, memiliki asuransi jiwa sangat diperlukan. "Jika Anda meninggal, Anda harus memastikan kebutuhan yang ditinggalkan tetap bisa terpenuhi," ujar ahli perencanaan keuangan asal California, Lynn Ballou.

Ballou menambahkan meskipun Anda sudah mendapatkan asuransi jiwa dari kantor, hal itu tetap belum cukup. Ia pun menyarankan belilah produk asuransi saat Anda dalam kondisi sehat, jangan menunggu sakit karena akan lebih mahal.

2. Membeli Asuransi Jiwa untuk Bayi
Marilyn Capelli, ahli perencanaan keuangan asal Michigan mengatakan membeli asuransi jiwa untuk bayi sebenarnya tidak perlu dilakukan. "Anda membeli asuransi jiwa untuk seseorang hanya jika meninggalnya orang itu membuat kondisi keuangan memburuk," katanya.

Asuransi jiwa untuk bayi perlu dimiliki jika memang anak memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik. "Jarang sekali anak sehat akan memiliki masalah kesehatan saat dewasa," ujar Capelli.

3. Menunda Menabung untuk Kuliah Anak
Tidak sedikit orangtua yang mulai menabung untuk biaya kuliah saat anak memasuki usia SMA. Jika hal itu dilakukan, sudah sangat terlambat.

"Waktu terbaik untuk memulai adalah saat anak baru lahir," tutur ahli perencanaan keuangan asal Maryland, Amerika Serikat.

Sekarang ini ada berbagai cara untuk mulai mengumpulkan uang yang akan dipakai sebagai biaya kuliah anak. Selain dengan menabung, Anda juga bisa melakukannya dengan berinvestasi. Namun yang perlu diingat, setiap investasi baik itu emas atau reksadana memiliki risiko masing-masing.

4. Melupakan Dana Pensiun
Saat menabung untuk biaya kuliah anak, Anda merasa keuangan di masa depan sudah aman. Anda pun jadi lupa kalau sebenarnya setiap orangtua seharusnya juga memikirkan dana pensiun.

"Menabung untuk dana pensiun seharusnya adalah yang pertama dilakukan, dana kuliah di urutan kedua," jelas Ballou. "Anda dan anak bisa memikirkan cara lain bagaimana bisa tetap sekolah. Akan lebih buruk jika anak malah harus membiayai Anda saat pensiun," tambahnya.

5. Boros Dalam Hal Berbelanja Kebutuhan Bayi
Semakin tinggi pendapatan, semakin besar juga pengeluaran Anda untuk membesarkan anak. Banyak orangtua berpikir apa yang mereka keluarkan untuk anak semuanya memang penting. Padahal sebenarnya tidak. Faktanya, tidak sedikit orangtua yang mengakui mereka cukup boros di tahun pertama kelahiran dan sebelum si bayi lahir.

Oleh karena itu sebelum mulai membeli perlengkapan anak, seharusnya membuat rencana pengeluaran. Jangan malu untuk memakai barang bekas untuk perlengkapan tertentu seperti stroller dan tempat tidur. Yang perlu diingat, perlengkapan yang dibeli tersebut sebagian besar hanya terpakai selama setahun. Untuk baju malah tidak sampai setahun, Anda sudah harus membelinya lagi.

6. Bekerja atau Jadi Ibu Rumah Tangga?
Jika tabungan cukup untuk memenuhi pengeluaran untuk anak, menjadi ibu rumah tangga tentu pilihan yang baik. Namun sebelum memutuskan, ada beberapa faktor keuangan yang perlu diperhatikan. Salah satu yang penting adalah keuntungan yang didapat dari kantor jika Anda bekerja, seperti biaya kesehatan anak.

"Buatlah perbandingan apa saja keuntungan dari Anda bekerja atau tidak. Pikirkan juga bagaimana pengeluaran lainnya bisa terpenuhi," ujar Downey.



sumber : wolipop/asuransi jiwa

10 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Wanita

Jakarta - Wanita mana yang tidak menginginkan keamanan finansial bagi dirinya hingga tua nanti maupun untuk masa depan keluarga tercinta? Pakar keuangan Suze Orman mengamati banyak niat baik wanita dalam mengatur keuangan justru menjadi kesalahan terbesar yang dilakukan.

Wanita yang terkenal akan bukunya yang berjudul Suze Orman's Action Plan: New Rules for New Times, menjabarkan 10 kesalahan finansial yang sering dilakukan wanita akibat kurangnya informasi maupun keteledoran diri sendiri, seperti yang dikutip dari LifeScript.

1. Tidak Berani Menolak
Ini dia akar dari segala masalah. Wanita tidak bisa menolak. Teman yang meminjam uang, teman yang menawarkan produk jualannya, teman mengajak jalan-jalan, dan masih banyak lagi. Semakin sering Anda melakukannya, semakin tipis uang Anda kala membutuhkannya untuk investasi yang lebih besar.

2. Menabung Untuk Biaya Sekolah Anak Sebelum Pensiun
Banyak ibu bertanya pada saya, "Suze, dimana bank terbaik untuk menabung biaya sekolah anak saya?" Sebenarnya Anda harus memikirkan dahulu biaya hidup Anda setelah pensiun nanti. Jika Anda harus memilih, menabunglah untuk keduanya dengan prioritas biaya pensiun. "Mengapa? Bayangkan kelak nantinya Anda menjadi beban hidup anak setelah pensiun. Beruntung jika anak Anda berbakti dan membiayai hidup Anda dengan ikhlas. Jika tidak? Anda mau hidup dengan apa?"

3. Umur Anak Belum Cukup Untuk Dapat Warisan
Normalnya, perusahaan asuransi jiwa tidak membayarkan asuransi jiwa Anda, jika ia belum mencapai 18 tahun, kata Orman. "Bila Anda meninggal, uang polis puluhan atau ratusan juta dari asuransi yang Anda tinggalkan untuk anak Anda yang masih berusia 3 tahun, akan masuk ke rekening tertutup di bank, yang mana tidak bisa diambil oleh sang anak. Jadi, buatlah rekening terpercaya dan tujukan langsung kepada si penerima. Spesifiklah kepada siapa dan bagaimana proses pencairan uang asuransi bisa dilakukan. Konsultasikanlah kepada pihak asuransi Anda untuk lebih detailnya mengenai hal ini.

4. Menganggap Surat Perjanjian Sudah Cukup
Salah. Bayangkan ketika Anda mengalami kecelakaan dan harus dirawat. Siapa yang akan mengurus segala dokumen untuk Anda? Di sini, peranan orang terdekat sangatlah penting. Suami, orangtua, anak ataupun sahabat harus tertuliskan dalam klausul baru, sehingga saat hal yang tidak diinginkan terjadi, Anda bisa menunjuk orang terdekat yang dimaksud untuk menolong Anda mengurus segalanya.

5. Salah Membeli Asuransi Jiwa
"Wanita cenderung mengambil asuransi jiwa keseluruhan atau dengan variabel tertentu," kata Orman. Ada yang menawarkan benefit pasca kematian maupun tabungan berjangka. Anda bisa melakukan yang lebih baik. Caranya? Jika Anda ingin meneruskan uang kepada anak Anda, ciptakan dana investasi. Pilihlah polis yang sifatnya polis asuransi berjangka. Berapa lama yang harus Anda beli? Biasanya, Anda akan menginginkan yang menutupi hingga anak berusia 23 tahun.

6. Teliti Tanggal & Detail
"Kesalahan kecil ini bisa berakhir menjadi tragedi. Perhatikan tanggal surat-surat Anda, entah itu pensiun, asuransi bahkan dokumen milik suami Anda. Banyak wanita yang menjadi istri kedua dari seorang duda, namun ketika sang suami meninggal, segala warisan jatuh ke istri pertama karena tidak memerhatikan detail-detail surat berharga" tambah Orman.

7. Memberikan Kontrol Finansial Kepada Suami
Cinta memang buta, namun bukan berarti Anda menjadi perempuan bodoh karenanya. Libatkan diri dalam mengelola keuangan keluarga. Jika saat ini ia yang mengatur dan segalanya baik-baik saja, tetap pandai-pandailah melihat situasi. Anda tidak pernah tahu kapan pernikahan Anda berakhir atau musibah datang. Utang tersembunyi atau pailit bisa jadi buah tanggungan dari sang suami yang meninggalkan Anda.

8. Pembagian Harta Jika Cerai
Tidak ada yang menginginkan rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Namun jika hal itu terjadi, setidaknya Anda mendapatkan apa yang menjadi hak Anda sebagai mantan istri dan tidak hidup terlantar pasca perceraian. Kapan sebaiknya perjanjian pra-nikah ini ditetapkan? Tentunya saat romansa sedang bermekaran di antara Anda berdua.

9. Anda Mendiskon Diri Sendiri
Jika Anda mengelola bisnis sendiri dan gagal mendapat keuntungan, bukan berarti Anda harus banting harga. Hal ini juga berlaku saat perusahaan tempat Anda bekerja untung besar, namun kontribusi Anda tidak berarti apa-apa di mata atasan. Carilah pekerjaan di tempat yang bisa menghargai talenta dan kemampuan Anda. Ketika Anda menghargai diri sendiri, maka penghasilan pun semakin membaik, begitu juga dengan keadaan finansial Anda.

10. Tenaga Sukarela
Anda bekerja, mengurus keluarga, dan membantu secara sukarela ketika diminta. Bantuan sukarela bisa berupa tenaga maupun uang. Zaman sekarang, dimana banyak wanita bekerja keras menghidupi keluarga, Anda juga perlu waktu dan dana untuk diri sendiri. Membantu sukarela memang patut diacungi jempol, namun jika terlalu banyak, Anda akan kelelahan dan efeknya berimbas kemana-mana, termasuk performa kerja dan kantong Anda.


sumber : wolipop/asuransi jiwa

5 Nasihat Keuangan untuk Wanita Single

Jakarta - Tidak sedikit wanita lajang yang menghambur-hamburkan gajinya untuk berbelanja. Barang yang paling sering wanita beli tentunya adalah pakaian, sepatu, tas dan kosmetik.

Saking hobinya belanja, wanita terkadang lupa untuk menabung demi masa depannya. Oleh karena itulah sebagai wanita, Anda sebaiknya memperhatikan lima nasihat keuangan berikut ini. Seperti dikutip dari Oprah, lima nasihat di bawah ini diberikan oleh Alexa von Tobel, pendiri dan CEO situs keuangan wanita LearnVest, dan Barb Chang, kepala produk untuk situs manajemen keuangan Mint:

1. Melacak Pengeluaran Anda

Chang berasumsi para wanita single sering mengatakan bahwa mereka terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk dapat melacak pengeluaran mereka. Padahal sebenarnya ada cara mudahnya, Anda tinggal meminta transkrip rekening koran pada bank tempat Anda menyimpan uang. Dari transkrip tersebut bisa dilihat sekilas seberapa sering Anda mengambil uang.

2. Selalu Siapkan Dana Darurat

Para penasihat keuangan selalu mengatakan selalu siapkan dana darurat mulai 3-6 bulan gaji Anda. Namun menurut Von Tobel, di masa ekonomi sulit seperti sekarang, orang yang berpendidikan tinggi dan diberhentikan dari pekerjaannya, baru bisa mendapat pekerjaan lagi sekitar sembilan bulan kemudian. Oleh karena itu, dia menyarankan agar para wanita jangan menyepelekan soal dana darurat ini.

Dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang Anda dengan mudah mengaksesnya tanpa adanya penalti, misalnya rekening tabungan. Menaruh dana darurat di pasar saham juga kurang disarankan Von Tobel karena dapat membuat jumlah dana tersebut menurun.

3. Hindari Terlibat Utang Kartu Kredit

Saat ini banyak wanita lajang yang terlibat utang kartu kredit. Permasalahannya utang kartu kredit tersebut memiliki bunga yang sangat besar sehingga menjadi beban. Agar hal tersebut tidak terjadi, sebaiknya Anda mengetahui syarat-syarat di balik dari kartu kredit tersebut. Pastikan nominal kartu kredit sesuai dengan tabungan Anda. Sehingga nantinya tidak akan terjerat oleh utang.

4. Perlunya Asuransi Jiwa

Von Tobel telah memperhatikan bahwa kebanyakan wanita yang belum mempunyai anak berkata, "Saya tidak perlu asuransi jiwa karena saya tidak memiliki tanggungan-tanggungan". Padahal jika mereka meninggal dan tidak mempunyai asuransi, keluarga merekalah yang akan bertanggung jawab untuk melunasi pembelian mobil dan pinjaman-pinjaman, hipotek, pajak dan utang-utang lain. Untuk itulah asuransi jiwa diperlukan agar Anda tidak membebani keluarga.

5. Menabung untuk Pensiun

Mungkin Anda berpikiran bahwa masa pensiun Anda masih lama, sehingga menunda menabung untuk masa pensiun. Asumsi dari ahli keuangan, David Bach, sebaiknya setiap wanita maupun pria mulai menyimpan setidaknya 10 persen dari pendapatan kotor mereka di setiap bulannya. Hal tersebut juga harus dilakukan selama bertahun-tahun. Keuntungannya yaitu disaat mereka tua nanti, mereka memiliki uang tambahan yang banyak dari hasil simpanan mereka selama ini.


sumber : wolipop / asuransi jiwa

10 Kebiasaan yang Bisa Buat Wanita Sehat & Bahagia

Jakarta - Ketika melihat wanita lain memiliki mata selalu berbinar, tubuh bugar, dan mood yang luar biasa optimis, mungkin Anda bertanya-tanya tentang rahasia untuk mendapatkannya. Apakah yang dilakukannya?

Diet ketat atau hanya dengan menerapkan kebiasaan sehat? Penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan beberapa gaya hidup yang sederhana dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental Anda. Berikut 10 cara mudah untuk menjadi lebih bahagia dan sehat, seperti dikutip dari Womans Day:

1. Berinvestasi untuk diri sendiri

"Wanita sangat hebat dalam berinvestasi untuk kebutuhan dan keinginan orang lain, namun untuk menghabiskan uang bagi diri mereka sendiri merupakan sebuah kemewahan," ujar Debra Engle, pencipta InnerGardener.com. Berinvestasi bagi diri Anda sendiri dapat meningkatkan perasaan lebih sehat dan lebih sejahtera, yang kemudian meningkatkan mood, penampilan, dan cara pandang Anda. Mengapa tidak mendaftar dalam kelas yang membantu karir Anda atau yang membiarkan Anda menjelajahi hobi luar ruangan?

2. Lemaskan syaraf otak Anda

Neurobiologist Lawrence Katz dari Duke University melaporkan bahwa latihan kognitif yang disebut 'neurobics' dapat mengaktifkan koneksi baru pada otak dan melawan efek penuaan mental. Neurobics menggunakan lima indera Anda dengan cara tak terduga, yang memperkuat koneksi syaraf dan membantu sel penerima tetap muda dan kuat. Coba biasakan untuk berpakaian atau mandi dalam gelap, alihkan apa yang biasa Anda gunakan ke sisi tubuh Anda yang lain (misalnya, memasang jam tangan Anda di pergelangan tangan lainnya), mencium aroma berbeda setiap pagi, atau memasak makanan yang jarang dimasak, seperti sushi.

3. Melakukan tindakan keberanian

Dalam bukunya Women & Money, Suze Orman menulis wanita takut untuk keluar dari zona nyamannya. "Kita takut berkonfrontasi. Kita takut mengecewakan seseorang. Kita takut kehilangan pekerjaan. Kita takut suami kita akan menceraikan kita. Kita takut anak-anak kita tidak mencintai kita. Kita takut tentang apa yang otang lain pikirkan tentang kita," tulisnya. Jadi cobalah mengambil risiko kecil seperti berbicara di tempat kerja atau pergi ke bioskop sendiri untuk melatih Anda bertindak lebih berani, seperti meminta kenaikan gaji atau bepergian sendiri. Melakukan tindakan keberanian secara acak dapat mengurangi rasa takut, menaikkan harga diri, dan meningkatkan keberanian.

4. Berteman dengan perasaan buruk

Banyak wanita yang merasa bersalah karena menjadi ibu rumah tangga atau menjadi ibu yang bekerja dan lainnya. Jika Anda tidak dapat menghilangkan rasa bersalah, motivator Susan Wilson pilih yang mudah saja. “Mungkin ada beberapa manfaat dengan menyimpan rasa bersalah dan kemudian bertanya-tanya, mengapa Anda di sini? Bagaimana agar saya bisa berguna? Anda dapat menyimpannya selama beberapa waktu, namun ada saatnya anda harus meninggalkannya," ujar Wilson. Berikan diri Anda sendiri ruang untuk merasakan emosi positif dan negatif itu. Dengan mengamati perasaan Anda – bukannya bereaksi tentangnya – dapat membantu Anda untuk tenang dan tetap fokus.

5. Lakukan Olahraga yang Disukai

Menurut Pierce Howard, PhD, dalam The Owner’s Manual for the Brain, jika Anda memaksakan diri untuk berolahraga seperti jogging, bersepeda, atau berenang karena pasangan atlet triathlon, Anda bisa membuat diri anda malah terluka bukannya sehat. Lakukan olahraga yang memang sesuai dengan hobi dan kepribadian Anda. Jangan berhenti ketika baru mencoba untuk melakukannya, karena banyak yang melakoni hal demikian. Biasakan untuk mencoba berbagai olahraga dengan pikiran terbuka. Buang jauh-jauh sifat praduga Anda, misalnya 'saya tidak cukup baik untuk bermain bulutangkis'. Fokuskan pada kesenangan dan kebugarannya.

6. Membiasakan tertawa

"Efek tertawa dan olaharaga sangat mirip,” kata psikolog dan terapis tertawa Steve Wilson. Menurutnya, dengan menambahkan tawa dalam gerakan sehari-hari, seperti melambaikan tangan, mengaktifkan hampir semua sistem psikologis manusia. Tertawa membakar kalori, meningkatkan endhorfin positif (pereda sakit alami), mengurangi stress dan memperkuat sistem imun. Tertawa dengan perut bahkan dapat meningkatkan kepuasan diri, bahkan membantu Anda menghadapi masalah. Membiasakan tertawa setiap dua jam sesehat memakan sebuah apel sehari.

7. Menghirup aroma lemon

Menghirup bau jeruk dapat secara langsung mempengaruhi berbagai neurotransmitter di dalam otak, yang dapat meningkatkan mood Anda dan meningkatkan sistem imun. Penelitian dari Departemen Psikiatri di Ohio State University menemukan bahwa minyak lemon dapat menciptakan perasaan positif dengan mengubah kadar serotonin dan nerepinephrine di dalam otak. Cara mudah untuk memberi aroma lemon atau jeruk dalam rutinitas harian Anda dengan menggunakan diffuser aromatherapi, bunga rampai, lilin, minyak mandi, atau mencampur kain lap bersih dengan minyak essence secukupnya di dalam mesin pengering pakaian Anda.

8. Belajar mencintai pekerjaan

Psikoterapis Beth Mares menyarankan Anda untuk menemukan sebab yang membuat Anda tidak puas dengan pekerjaan. Apakah Anda merasa gaji kurang, tidak berguna, tidak dihargai, atau terlalu banyak beban kerja? Selain dengan mencari pekerjaan baru, Anda harus belajar untuk berkata tidak, menolak untuk menjadikannya hal pribadi, atau mempelajari keterampilan kerja baru. Pilihan lain adalah dengan memfokuskan diri pada alasan Anda bekerja di sana. Supaya merasa bahagia di kantor, ingatkan diri Anda akan manfaat dan rencana jangka panjang Anda. Career Expert, Marcus Buckingham, juga menyarankan Anda untuk menerapkan kelebihan dan mengatasi kelemahan.

9. Bersosialisasi demi kesehatan mental Anda

"Menurut penelitian kami, bersosialisasi sama efektifnya dengan latihan mental dalam meningkatkan memori dan kepintaran," jelas Oscar Ybarra, psikolog dari Institute for Social Research. Hanya dengan 10 menit berinteraksi sosial meningkatkan kinerja intelaktual sama banyaknya dengan menyelesaikan teka-teki silang atau aktifitas 'intelektual' lainnya. Nicholas Ephey, assisten professor di University of Chicago, menambahkan pandangan yang berbeda: 'Kesepian memiliki tingkat rasa sakit dan kematian yang lebih besar dibandingkan dengan merokok.' Bersosialisasi mengurangi perasaan kesepian dan isolasi – faktor-faktor yang mempercepat penuaan, meningkatkan tekanan darah, dan menciptakan rasa cemas.

10. Mengukur kemampuan keuangan Anda secara teratur

"Kita harus menciptakan hubungan yang sehat dan jujur dengan uang kita," tulis Orman dalam Women & Money. "Dan kita harus melihat hubungan ini sebagai cerminan hubungan kita dengan diri kita sendiri," tambahnya. Orman percaya bahwa bagaimana kita mengatasi keuangan mencerminkan bagaimana kita memandang dan menghargai siapa kita. Untuk megembangkan hubungan hubungan yang sehat dengan uang, pelajari siklus keluar dan masuknya uang dalam rekening Anda, tunjangan pensiun, tagihan kartu kredit, asuransi rumah, asuransi jiwa, dan keuangan keluarga. Biasakan untuk melihat aspek baru dari kebiasaan pengeluaran atau pemasukan Anda setiap bulan.


sumber : wolipop ( asuransi jiwa)

Agar Tidak Terlilit Utang Meski Gila Belanja

Jakarta - Para shopaholic biasanya akan menghalalkan segala cara demi mendapatkan barang impian, termasuk meminjam uang alias utang. Apakah Anda termasuk? Jika iya, cobalah untuk menerapkan tips berikut ini agar Anda tidak terlilit utang meski ketagihan belanja.

Lisa Soemarto seorang financial planner dari Perencana Keuangan Akbar’s Financial Check-up (AFC) menjelaskan agar tidak terlilit utang, jangan salah gunakan pemakaian kartu kredit. Ketika memakai kartu kredit, selalu bayar lunas tagihan yang datang.

"Gunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran bukan sebagai fasilitas pinjaman," ujar Lisa saat berbincang dengan wolipop melalui telepon Kamis (24/5/2012).

Seringkali yang dilakukan para penggila belanja adalah mereka berbelanja dengan kartu kredit. Kemudian saat tagihan datang, yang dibayarkan hanya pembayaran minimum bukan seluruh tagihannya. "Itu yang bikin terlilit utang," tukas Lisa.

Cara kedua agar utang tidak menumpuk adalah, jangan menggunakan anggaran lain untuk berbelanja. Misalnya, karena tergiur membeli sepatu, padahal anggaran belanja sudah habis, Anda memakai anggaran untuk membayar asuransi.

"Ujungnya akan gitu lagi, duit kurang, pinjam KTA (Kredit Tanpa Agunan) atau jadi tunggakan. Misalnya uang asuransi tidak terbayar," jelas Lisa.

Wanita yang meraih gelar master di sebuah universitas di Prancis itu juga menjelaskan, para shopaholic sebaiknya memeriksa kondisi keuangan mereka setiap bulannya. Tentukan apakah memang Anda punya kemampuan untuk berbelanja atau tidak. Jika hasil financial check-up positif, baru Anda bisa menjadi seorang shopaholic.

Ada lima hal yang harus dilihat saat memeriksakan kondisi keuangan atau melakukan financial check-up. Berikut ini lima hal tersebut seperti dipaparkan Lisa:

1. Cash flow harus positif. Cash flow di sini artinya Anda sudah membayar semua keperluan primer, seperti belanja bulanan, uang sekolah anak, listrik, telepon, bensin, dan lain-lain.
2. Cek apakah ada utang atau tidak. Kalau masih ada utang, lunasi dulu utang tersebut.
3. Siapkan budget untuk dana darurat yang memang hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.
4. Kalau sudah punya tanggungan, miliki asuransi jiwa. Sedangkan bagi yang masih single, asuransi kesehatan penting dimiliki.
5. Siapkan investasi untuk masa depan.

Kalau semua kondisi di atas sudah terpenuhi dan masih ada sisa uang, baru uang tersebut bisa digunakan untuk berbelanja seperti tas, sepatu atau baju. Namun kalau salah satu dari lima hal di atas belum terpenuhi, sebaiknya pikir-pikir lagi apakah memang Anda mampu jadi penggila belanja yang positif atau tidak.

Lisa sendiri memiliki klien yang kondisi keuangannya sebenarnya tidak membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi shopaholic. Ketika orang dengan tipe masalah ini datang kepadanya, tentunya langkah pertama yang disarankannya adalah stop berbelanja.

"Sudah harus stop sampai keuangannya benar-benar dirombak, utangnya dilunasi. Saran saya benar-benar harus distop," jelas wanita yang hobi mengoleksi barang branded seperti Chanel itu.


sumber : wolipo.com

Suka Belanja Tas Branded? Jadikan Investasi dengan Tips Ini!

Jakarta - Belanja barang fashion kini tak lagi hanya sebuah kebutuhan atau kesenangan, tapi juga bisa menjadi investasi yang cukup menjanjikan. Jika Anda termasuk shopaholic yang hobi belanja barang mewah maupun branded, kenapa tidak menjadikannya sesuatu yang punya nilai jual atau sumber pendapatan?

Salah satu fashion item yang berpotensi dijadikan investasi adalah tas branded. Financial planner Lisa Soemarto menjelaskan, harga jual tas branded setiap tahunnya bisa mengalami kenaikan bahkan hingga 30 persen.

"Jika diamati, harga sebuah tas lima tahun lalu akan mengalami kenaikan harga kira-kira 50 persen. Sedangkan harga jual saat ini adalah 30 persen dari harga tas yang baru. Sehingga nilai tas second masih mempunyai nilai 20 persen di atas harga beli 5 tahun yang lalu," ujar Lisa, saat ditemui wolipop di Ritz-Carlton Hotel, SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Namun bukan sembarang merek tas, melainkan merek tertentu yang memang memiliki permintaan pasar cukup tinggi, termasuk di pasar secondary (barang secondhand). Tiga di antaranya Hermes, Louis Vuitton dan Chanel.

Selain merek, yang harus diperhatikan adalah model dan warna. Lisa menjelaskan, tak semua model tas bermerek bisa dijadikan investasi. Lalu, tas dengan tipe seperti apa?

"Model yang klasik abadi, kualitas kulit dan hardware nya premium sehingga bisa dipakai bertahun-tahun bahkan bisa diwariskan ke anak. Untuk warna, yang klasik seperti hitam, krem dan coklat memiliki nilai dan penggemar tersendiri," terangnya.

Namun sebelum berinvestasi pada barang mewah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Apa saja?

1. Pastikan kondisi keuangan sehat. Artinya, cashflow positif, tagihan kartu kredit selalu dilunasi, memiliki dana darurat, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang cukup.

2. Sudah memiliki investasi pada produk-produk yang liquid seperti saham, obligasi, Reksa Dana dan logam mulia.

3. Memiliki anggaran khusus dan perencanaan untuk belanja barang mewah.

4. Memilih barang-barang yang setelah beberapa tahun akan dijual lagi masih memiliki nilai. Sedikitnya sama dengan harga beli saat itu. "Karena tidak semua barang mewah dapat dijual lagi dengan harga yang 'bagus' sebagai investasi," jelas Lisa.

5. Memelihara dan mencatat barang mewah apa saja yang telah dibeli. Lengkap dengan nilainya seperti layaknya produk investasi.

6. Rajin memonitor pasar barang secondhand, sehingga selalu tahu harga dan model yang diminati komunitas pasar sekunder. Untuk hal yang satu ini, manfaatkan naluri belanja Anda yang menggila itu.



Redaksi: redaksi[at]wolipop.com

Single Mom, Jangan Andalkan Uang dari Mantan Suami!

Jakarta - Masalah keuangan bisa dialami siapapun mulai dari suami istri atau single mom sekalipun. Namun untuk para single mom, masalah bisa jadi lebih berat karena mereka harus mengatasinya sendiri. Apalagi ketika tunjangan dari mantan suami tak datang secara rutin. Lantas bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

Tiga dari empat penulis buku 'The Single Moms', Budiana Indrastuti, Mia Amalia dan Ainun Chomsun berbagi cerita bagaimana mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak. Ketiganya berbincang dengan wolipop di Reading Room, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012).

Budiana atau yang akrab disapa Dian mengatakan, dirinya memutuskan pindah kerja saat menyadari kebutuhan untuk mendidik dan mengasuh anaknya semakin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Keputusan pindah bekerja ya untuk memenuhi finansial itu. Tambah (anak-red) gede kebutuhan makin banyak," katanya.

Dian kini bekerja sebagai Ass. Head of Publishing Division di Media Indonesia. Sebelumnya dia bekerja di MRA Media dan pernah menjabat sebagai Managing Editor Majalah Dewi dan Good Housekeeping.

Ainun juga mengungkapkan alasan serupa. Dia awalnya bekerja freelance dan kini memilih menjadi social media specialist di sebuah perusahaan.

Sementara Mia, dia kini justri bekerja freelance setelah cukup lama menjadi penulis skenario di berbagai rumah produksi. Meski pekerjaan freelance pendapatannya tidak pasti, uang yang didapatnya bisa mencukupi kebutuhannya merawat empat anaknya.

Dalam mengatur keuangan, Mia dan Dian termasuk yang cukup disiplin dalam hal urusan masa depan anak. Keduanya sudah menyiapkan asuransi pendidikan dan kesehatan.

"Anak-anakku punya dua asuransi, asuransi jiwa (atas nama Mia yang ahli warisnya anak-anaknya) dan pendidikan," ujar wanita bertubuh mungil itu.

Berbeda dengan dua rekannya, Ainun merasa keuangannya tidak serapih mereka. "Sampai detik ini masih berantakan. Saya nggak tahu kenapa merasa selalu ada saja jalannya," ujarnya seraya menambahkan kalau langkahnya ini sebaiknya jangan ditiru.

Bagi Ainun, yang sangat diutamakannya adalah pendidikan untuk anak. Jadi dia tidak akan ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi putrinya mendapatkan pendidikan di sekolah yang baik. Karena alasan itu jugalah dia tidak mau mencari rumah yang jauh dari sekolah anaknya. Untungnya untuk mendapatkan itu semua, pendiri Akademi Berbagi itu merasa langkahnya selalu dimudahkan.

Jangan Andalkan Uang dari Mantan Suami

Mia dan Dian memang sudah cukup rapi mengatur keuangannya. Hanya saja bukan berarti dalam menjalani kehidupan mereka tidak diterpa masalah uang yang mau tak mau membutuhkan bantuan pihak lain.

Mia bercerita dia pernah sampai harus menjual mobilnya karena saat itu membutuhkan uang untuk pembayaran uang muka pembelian rumah. Sementara Ainun dibantu oleh saudara-saudaranya ketika kondisi keuangannya terhimpit. Sedangkan Dian, jika sudah sangat terpaksa dia bisa minta bantuan pada mantan mertuanya yang memang sangat peduli pada cucu mereka.

Bagaimana dengan mantan suami? Menurut Mia, agar aman, sebaiknya jangan mengikutsertakan tunjangan dari mantan suami sebagai pemasukan tetap. "Anggap saja nggak ada," katanya.

Dijelaskannya, di Indonesia hukum yang mengatur pemberian tunjangan untuk anak dari mantan suami ini tidak kuat. Padahal pengaturan pemberian tunjangan itu tertulis di akte cerai.

"Tapi di Indonesia tidak ada kekuatan hukum yang bisa memakasa. Negara belum bisa dimintai tolong," jelas Mia.

Berdasarkan dari pengalaman tiga single mom ini, tunjangan anak dari mantan suami tidak bisa diandalkan karena datangnya tidak pasti. Mereka juga bukan tipe wanita yang ingin terus menuntut agar hak untuk anak dipenuhi. Mia, Ainun dan Dian memilih berusaha sendiri sekuat tenaga agar anak-anak mereka bisa tumbuh besar dengan baik.


sumber : wolipop.com

Jumat, 13 Juli 2012

ASURANSI JIWA DAN MANFAATNYA

Tidak semua orang membutuhkan asuransi jiwa.Secara umum,seseorang hanya memerlukan asuransi jiwa jika ia memiliki tanggungan atau komitmen.Jika ada orang lain yang akan menderita secara financial ketika ia meninggal,maka ia perlu asuransi jiwa.Asuransi jiwa akan memberikan uang tunai(santunan) kepada keluarga dan pihak-pihak yang tergantung secara financial pada orang yang meninggal itu.
Berikut adalah 3 manfaat umum asuransi jiwa yang perlu anda pahami betul-betul.

* Mempertahankan Kesejahteraan Keluarga

Kebanyakan keluarga memerlukan asuransi jiwa.Untuk mengetahui apakah sebuah keluarga membutuhkan asuransi jiwa,mereka perlu memikirkan skenario terburuk.
Jika misalnya si A mati besok,bagaimana orang-orang yang ia cintai akan membiayai kehidupan sehari-hari mereka, masa depan mereka?Bagaimana mereka harus membayar biaya pemakaman,tagihan rumah sakit,hutang-hutangnya,dan lain-lain?Bagaimana mereka akan mendapatkan uang untuk biaya sandang,pangan,papan,sekolah,transportasi,kesehatan dan lain-lain...?

Tanpa kehadiran si A, apakah anak-anaknya akan dapat bersekolah sampai perguruan tinggi da pasangannya dapat menikmati hari tua dengan nyaman seperti  gaya hidup sekarang yang susah payah ia capai...?setiap kematian pemberi nafkah keluarga menimbulkan goncangan emosional dan kegalauan.Alangkah baiknya bila hal itu tidak diperparah dengan kesulitan keuangan.

Disinilah peran Asuransi jiwa dalam memproteksi keuangan keluarga,setelah mencapai usia pensiun kebutuhan asuransi jiwa seseorang berkurang.
Anak-anka mereka kemungkinan sudah besar dan mandiri secara finansial dan mereka memiliki cukup tabungan,dana pensiun dan investasi.

Salah satu alasan para lanjut usia tetap melanjutkan polis asuransi jiwa adalah untuk memberikan uang tambahan bagi pasangannya untuk menutupi pengeluaran tak terduga seperti perawatan medis dan perawatan jangka panjang dikemudian hari.Beberapa lansia memiliki polis asuransi jiwa untuk membayar " biaya akhir kehidupan" seperti biaya pemakaman dan pengurusan harta waris.

Contoh Nyata :
KISAH REGINA: PEMENANG IDOL 2012 
Kisah hidup Regina ternyata begitu berat & mengharukan. Benar2 sebuah perjuangan hidup sejak dia kecil. Sewaktu kecil dia pernah mengalami kecelakaan. Dia, ibu & adiknya selamat, sedangkan ayahnya meninggal dunia. Regina mengalami patah kaki sampai harus operasi 2x. Ibunya menikah lagi, tapi kemudian ayah tirinya juga meninggal dunia. Karena tertipu investasi, ibunya harus menggadaikan rumah, sampai akhirnya rumahnya dijual dan beli rumah kecil yang sekarang dia tempati bersama ibu dan 2 orang adiknya. Rumah kecil itu direnovasi juga dengan bantuan warga, ada yang bantu pagar, atap, dsb. Demi mencukupi kebutuhan hidup, Regina sejak kelas 1 SMU menyanyi di kafe-kafe. Kehidupan sehari-hari juga mengandalkan bantuan dari saudara2 ibunya & setiap bulan mereka mendapat paket sembako dari gereja.
Di sini bisa kita ambil hikmahnya,renungkan jika sesuatu yang buruk itu menghampiri dan akhirnya sianak dan si istri harus menerima kesulitan hidup ketika sang suami atau ayah meninggal dunia,harta dan pendidikan anak menjadi korban...
Sebagai ayah yang baik rencanakanlah keuangan tersebut demi bukti cinta sepanjang usia.
kalaupun meninggal tapi setidaknya uang yang anda tinggalkan mampu mencukupi kebutuhan mereka,seperti pendidikan anak anda,sandang,pangan,papan,hiburan,kesehatan dll.
 * Menjaga Kelangsungan Bisnis
 Selain menjamin keuangan keluarga asuransi jiwa juga dapat melindungi bisnis seseorang. Katakanlah si A adalah seorang mitra dalam sebuah usaha kecil dimana keberhasilan bisnisnya sangat bergantung pada kemampuan si A untuk mendapatkan pelanggan dan uang.
Apa yang akan terjadi pada bisnis siA jika si A meninggal dunia besok? si A dapat membeli polis asuransi jiwa yang dirancang untuk mendanai kesepakatan jual-beli saham.Bila si A meninggal dunia, mitra bisnis si A yang masih hidup akan memiliki dana untuk membeli saham milik si A dengan harga yang disepakati.
Keluarga si A pun akan mendapatkan penggantian yang layak dan mitra si A dengan kepemilikan saham lebih besar dapat menjual sebagian saham kepihak lain yang dapat membantu meneruskan kelangsungan bisnis tersebut. Uang santunan pun juga dapat membantu bisnis tetap bertahan sementara mitra siA belajar untuk mengelolanya tanpa kehadiran si A.

*Membayar Biaya Tertentu
Alasan lain seseorang memblei asuransi jiwa adalah untuk membayar biaya tertentu.Jika si A mencicil rumah yang biasanya melalui KPR dengan tenor hingga 15tahun,hidup si A sebagai kreditur akan di asuransikan oleh bank.Nilai Pertanggungannya mengalami penurunan sesuai dengan saldo kredit si A.
Jika siA meninggal sebelum kredit dilunasi,keluarga si A tidak perlu membayar saldo yang terutang,Bank akan menagihkan ke perusahaan Asuransi.Demikian halnya bila siA mencicil kendaraan di Bank atau lembaga pembiayaan lainnya.
Selain itu si A dapat membeli asuransi jiwa untuk tujuan keuangan tertentu,misalnya menyediakan dana pendidikan anak-anak atau tabungan hari tua.Asuransi jiwa jenis ini emeiliki unsur tabungan hari tua.Asuransi jiwa jenis ini memiliki unsur tabungan didalamnya.
Perbedaan utamanya dengan tabungan adalah dalam hal disiplin pembayaran premi,jatuh tempo pencairan dana dan proteksi asuransinya.Bila si A sebagai penabung meninggal dunia sebelum dana yang direncanakan terkumpul,perusahaan asuransi akan menutupi kekurangannya dan membebaskan keluarga si A dari pembayaran premi.
Nah,sekarang jika seseorang menyadari adanya kebutuhan untuk memiliki asuransi jiwa,maka ia akan bersegara untuk membelinya.
Jika anda Butuh konsultasi dan Info lebih detail bisa hubungi saya langsung di 02160875203 ( Nuri )


Peringkat TheBest Assurence Company 2012



Berdasarkan Penilaian Majalah Investor 2012 diatas adalah beberapa perusahaan asuransi 20 terbaik,Posisi pertama ditempati lagi oleh PT.PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE , dengan penilaian aset diatas 15Triliun.Selain itu Prudential pun menerima penghargaan Star Award sebagai Perusahaan Best Insurance yang mampu mempertahankan posisi terbaik lebih dari 5tahun berturut-turut.
Prudential Life Assurance berhasil menjadi best insurence di posisi pertama sejak tahun 2002 , walau Prudential Indonesia dikatakan perusahaan asuransi termuda di Indonesia ia mampu bersaing baik dengan perusahaan asuransi yang sudah lebih lama berdiri di Indonesia, 11 tahun prudential mampu mempertahankan posisi terbaiknya,so...jangan ragu menginvestasikan dana anda di Prudential , Prudential adalah satu-satunya perusahaan asuransi jiwa yang akan mampu bertahan 100tahun lagi.
Prudential Always Listening Always Understanding.

Kamis, 05 Juli 2012

Masa Depan Ada di Masa Lalu

Saya pernah membaca kalimat motivasi “Your past doesn’t equal your future”atau “Masa lalu anda tidak sama dengan masa depan anda”. Maksud dari pernyataan ini adalah apapun yang terjadi di masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita.

Benarkah demikian?

Dulu saya menerima sepenuhnya pernyataan di atas. Dengan kata lain saya haqul yakin bahwa penyataan ini benar-benar benar. Namun sekarang saya justru berpikir sebaliknya. Saat ini saya tahu bahwa masa lalu sama dengan masa depan atau masa depan ada di masa lalu.

Nah, bingung, kan?

Kesimpulan ini saya dapatkan setelah memikirkan secara mendalam berbagai kasus yang pernah saya tangani dan juga pengalaman hidup dan perubahan yang terjadi pada sangat banyak alumnus pelatihan Supercamp Becoming a MoneyMagnet dan The Secret of Mindset yang saya selenggarakan.

Ceritanya begini. Jika masa lalu tidak sama dengan masa depan, lalu mengapa ada begitu banyak orang yang sulit mencapai impian mereka? Mengapa mereka,yang telah berusaha sedemikian keras alias melakukan massive action, melakukan sangat banyak upaya, membaca banyak buku sukses, ikut berbagai pelatihan pengembangan diri, masih saja tetap sulit berhasil?

Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak perlu membaca buku, tidak usah dengar kaset motivasi, nggak pernah ke berbagai seminar, dan hanya dengan upaya yang sedikit, eh… mudah sekali mencapai sukses yang mereka inginkan.

Dari hasil perenungan saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa masa lalu seseorang sama dengan masa depan mereka. Jika tetap berpegang teguh pada pernyataan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan maka kalimat ini perlu sedikit dimodifikasi.

Saya akhirnya menambahkannya menjadi “masa lalu tidak sama dengan masa depan, bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip kekinian”.

Lha, kamsud… eh.. maksudnya apa lagi nih?

Maksudnya begini. Dari berbagai kasus yang saya telaah, saya menemukan bahwa hampir semua tindakan kita, saat ini, dipengaruhi oleh kesimpulan akibat pembelajaran berdasar pengalaman hidup kita di masa lalu, baik itu pengalaman positif maupun pengalaman negatif. Dengan kata lain,selama kita tidak mengembangkan kesadaran diri untuk bisa berpikir dengan prinsip kekinian maka kita akan selalu beroperasi dengan “automatic pilot”. Sebenarnya di dalam pikiran kita tidak mengenal masa lalu maupun masa depan. Yang ada hanyalah masa sekarang.

Saya akan berikan contoh agar bisa lebih jelas.

Baru-baru ini saya menangani mahasiswa dari Jogja yang putus kuliah. Ia bercerita bahwa ia tidak bisa berbicara di depan umum. Jika diminta bicara didepan orang banyak maka ia selalu merasa takut, tidak berdaya, jantung berdebar, muka pucat, keringat dingin, dan tidak tahu apa yang harus diucapkan.

Darimana ia belajar respon seperti ini? Sudah tentu dari masa lalunya. Dimasa lalu, saat ia masih SD ternyata ia pernah dipermalukan di depan kelas saat diminta membaca puisi. Pengalaman traumatik ini yang akhirnya membuat ia seperti sekarang ini.

Seorang wanita cantik, menarik, pintar, berusia sekitar 30an, memegang posisi kunci di perusahaan tempat ia bekerja, ternyata masih jomblo alias belum punya pasangan. Kok bisa ya?
Banyak pria mapan yang menyenanginya. Dan ia juga suka pada mereka. Bahkan ia telah menjalin kasih secara serius dengan beberapa pria itu. Namun, selalu putus di tengah jalan. Nggak pernah sampai ke pernikahan.

Selidik punya selidik ternyata wanita ini berasal dari keluarga broken home. Orangtuanya berpisah saat ia masih berusia 5 tahun. Ternyata perpisahan ini meninggalkan luka yang membekas cukup dalam di hatinya. Saat itu ia menyimpulkan bahwa kehidupan rumah tangga adalah sesuatu yang menyakitkan.

Namun ada juga orang yang telah beberapa kali mengalami kegagalan tapi ia tetap bisa bangkit dari kegagalan itu dan akhirnya berhasil mencapai impiannya. Saat ditanya mengapa ia bisa begitu gigih dan yakin dalam memperjuangkan impiannya ia menjawab, “Saya berasal dari keluarga miskin. Ayah saya selalu berpesan bahwa tidak ada orang yang gagal asalkan ia mau terus berusaha, belajar dari kegagalannya, dan terus berjuang. Prinsip ini yang saya pegang teguh.”

Ia tidak membiarkan apa yang dialaminya sekarang menghentikan langkahnya. Yang menjadi pendorong semangatnya adalah pesan ayahnya, yang ia dapatkan sewaktu ia masih kecil dulu.

Nah, anda jelas sekarang?

Tadi saya mengatakan bahwa masa lalu tidak sama dengan masa depan, bila kita mengembangkan kesadaran diri untuk berpikir dan bertindak dengan prinsip kekinian. Untuk bisa membuat masa depan tidak sama dengan masa lalu maka kita perlu mengembangkan kesadaran diri. Kesadaran ini yang membuat kita bertindak tidak lagi berdasar “database” atau “program”pikiran akibat pengalaman masa lalu namun berdasar kondisi kita saat ini. Inilah yang saya maksudkan dengan prinsip kekinian.

Prinsip kekinian menyatakan bahwa saat ini (kini) adalah titik awal dari langkah kehidupan yang akan kita tempuh. Kita beroperasi dengan pengetahuan, pengalaman, pemahaman, prinsip hidup, dan kebijaksanaan yang berhasil kita kembangkan hingga saat ini. Kita tidak membiarkan masa lalu mendikte hidup kita. Kita mengenang masa lalu hanya sebagai sejarah hidup kita. Kita belajar dari masa lalu dan menjadi lebih bijaksana.

Nah,saat merenung mengenai kesadaran, kebijaksanaan, dan masa depan… eh..tiba-tiba saya mendapat email dari kawan saya, Eric Gotana, melalui milis Money Magnet. Apa yang Eric tulis sejalan dengan yang sedang saya pikirkan. Dan atas seijin Eric saya mengutip dan sedikit memodifikasitulisan nya.

Masa depan sama dengan masa lalu karena kita "tidak bebas" menjalani kehidupan di dunia sebagai akibat dari ketidaksadaran kita.

"Tidak bebas" menjalani hidup maksudnya tidak bebas menjadi diri kita sendiri karena rasa takut seperti takut dosa, takut karma buruk, takut salah, takut berakibat buruk dan takut-takut lainnya yg dibenarkan oleh pikiran kita.

Pada contoh di atas, mahasiswa yang takut bicara di depan umum dan wanita yang susah dapat jodoh (baca: takut menikah) menjalani hidup dengan “tidak bebas” akibat penjara mental yang dibangun oleh pikiran mereka, untuk melindungi mereka dari hal-hal “negatif”, menurut pikiran itu sendiri.

Ketidaksadaran ini disebabkan oleh karena pikiran kita merekayasa (baca: menafsirkan secara subjektif) kebenarannya sendiri dan secara terus menerus berputar-putar di dalam lingkaran sebab- akibat yang diciptakannya sendiri.

Ketidaksadaran membuat kita tidak sadar akan adanya :
- kebenaran, karena kita terkekang oleh "kebenaran" dan "ketidakbenaran" menurut penafsiran pikiran kita.
- keadilan, karena kita terkekang oleh "keadilan" dan "ketidakadilan" menurut penafsiran pikiran kita.
- surga, karena kita terkekang oleh "surga" dan "neraka" menurut penafsiran pikiran kita.
- karma baik, karena kita terkekang oleh "karma baik" dan "karma buruk" menurut penafsiran pikiran kita.
-keberlimpahan, karena kita terkekang oleh "kekayaan" dan "kemelaratan" menurut penafsiran pikiran kita.
- kebahagiaan, karena kita terkekang oleh "kebahagiaan" dan "ketidakbahagiaan" menurut penafsiran pikiran kita.

Hanya melalui kebijaksanaan kita mampu bebas dari jerat "benar" dan "tidakbenar" menurut pikiran sehingga mampu melihat apa yang ada secara jernih. Kebijaksanaan hanya muncul ketika kita memutuskan untuk menjadi sadar.

Pada saat kita telah benar-benar sadar maka masa lalu tidak sama dengan masa depan, masa depan tidak ada di masa lalu, masa depan adalah hasil pencapaian yang diraih melalui perencanaan yang matang berdasar peta kehidupan yang kita rancang sendiri, secara hati-hati dan saksama, berdasar kesadaran kita pada saat itu. (*dari www.adiwgunawan.com)

Keunggulan Asuransi Prudential Syariah

Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis syariah seperti bumiputera yang mengeluarkan bumiputera syariah, prudential dengan Prulink Syariah Assurance Account dan sebagainya. Fenomena ini ditandai dengan munculnya, PT. Asuransi Takaful Indonesia yang berdiri pada tahun 1994, sebuah perusahaan asuransi yang berbasis syariah. Fenomena ini mengundang sebuah pertanyaan. Apa keunggulan dari produk asuransi syariah?

Pertanyaan diatas adalah sebuah pertanyaan besar yang harus menjadi pertimbangan bagi kita semua. Hotbonar Sinaga, direktur utama Jamsostek, mengatakan bahwa keunggulan asuransi syariah bukan hanya berdasarkan sisi syariah seperti tidak adanya riba dalam investasi, unsur judi ataupun tidak dipenuhi dengan faktor ketidakpastian. Keunggulan nyata dari asuransi syariah, seperti juga produk keuangan syariah lainnya, tak lain adalah bagi hasil atau mudharabah. Karena itulah dalam asuransi syariah tidak dikenal adanya risk transfer tetapi lebih dikenal dengan nama risk sharing.
Keunggulan utama tersebut menciptakan keunggulan lainnya, yang membedakan produk ini secara nyata dengan produk non syariah. Dalam mekanisme pembayaran kontribusi dari nasabah, langsung dipisahkan menjadi dua yakni pertama masuk ke rekening tabarru’ atau proteksi dan yang kedua masuk ke rekening tabungan bagi hasil. Jadi sejak awal sudah dipisahkan. Kelebihannya dibandingkan asuransi konvensional dengan adanya rekening bagi hasil menunjukan bahwa sebagian premi memang sudah dialokasikan untuk dibagikan hasilnya berupa imbal hasil investasi kepada para pemegang polis.
Berbeda halnya dengan asuransi konvensional, karena tidak ada pemisahan premi maka pada tahun awal pembentukan cadangan, tidak ada sama sekali bagian yang menjadi hak nasabah pemegang polis. Sebagai akibatnya, bila pemegang polis tidak sanggup lagi melanjutkan melakukan penjualan polis kembali kepada perusahaan asurani untuk mendapatkan nilai tunai yang akan diterimanya bisa nihil. Kalaupun ada, besarnya nilai tunai pada tahun-tahun awal akan jauh berbeda dengan akumulasi premi yang pernah dibayarkannya.
Adanya rekening bagi hasil memungkinkan perusahaan asuransi syariah membagikan porsi hasil investasi dengan nasabah pemegang polis bila tidak terjadi klaim dalam satu tahun periode polis. Dalam asuransi konvensional, dikenal apa yang dinamakan no claim bonus. Yaitu, bonus yang akan diperoleh para pemegang polis khususnya dalam asuransi kerugian jika untuk beberapa tahun penutupan polis tidak pernah ada klaim yang diajukan. Dalam asuransi syariah, dengan adanya sistem bagi hasil memungkinkan pemberian bonus kepada tertanggung walapun penutupan polis baru saja berlangsung selama satu tahun. Pilihan bonus ini diberikan alternative bermacam-macam seperti disetorkan tunai, mengurangi premi periode perpanjangan, dihibahkan ke berbagai yayasan dalam bentuk infak dan shadaqah.
Namun, kendalanya di negara Indonesia produk asuransi syariah belum begitu dikenal oleh masyarakat sehingga banyak pihak yang belum mengetahui keunggulan asuransi ini. Berbeda dengan negara tetangga yakni, Malaysia, Brunei dan Singapura. Karena promosi gencar yang mereka lakukan menyebabkan pasar produk syariah tidak hanya dinikmati oleh kalangan muslim tetapi juga pihak non muslim. Tampaknya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Sumber : vibiznews

Prudential-UI Tingkatkan Kualitas Agen Asuransi

JAKARTA - Guna meningkatkan kualitas agen asuransi, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menggandeng Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan perencanaan keuangan kepada 1.200 agen Prudential Indonesia.

"Sebanyak 1.200 agen itu mengikuti pelatihan Daftar Perencanaan Keuangan (RFP) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Training Center Universitas Indonesia (FISIP UI) sejak Maret 2011, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas agen Prudential,” kata Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, saat jumpa pers di FISIP UI, Depok, Rabu.

Menurutnya, setelah penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Prudential Indonesia dan UI beberapa waktu lalu, kerjasama yang telah dilakukan adalah memberikan pelatihan perencanaan keuangan pada agen Prudential.

"Langkah pelopor kami untuk mengikutsertakan agen asuransi dalam program latihan perencanaan keuangan, merupakan bagian dari komitmen Prudential untuk terus mengembangkan kemampuan agennya sebagai perencana finansial profesional dan terpercaya," kata William.

Dijelaskannya, setelah melewati pelatihan tersebut, selanjutnya akan melalui proses ujian sertifikasi guna menyandang resmi predikat RFP dari Financial Planning Standard Board (FPSB) Indonesia.

"Apabila para agen sudah mendapat sertifikasi, maka para agen akan lebih terbekali dengan penguasaan pengetahuan perencanaan keuangan dan manajemen risiko," tambahnya.

Wakil Presiden Direktur Prudential Indonesia, Rinaldi Mudahar menambahkan program RFP merupakan salah satu upaya Prudential di antara berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diadakan guna meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia Prudential.

"Prudential sangat bangga akan keberhasilan para agen dalam pelatihan RFP tersebut. Kami juga berharap agar para nasabah dan masyarakat umum dapat merasakan manfaat dari penyelenggaraan ini," kata Rinaldi.

Sementara itu, Dekan FISIP UI Prof Dr Bambang Shergi mengatakan kebanggaannya dapat membantu Prudential dalam memberikan pelatihan RFP. "Atas nama UI, kami turut bangga dengan terselenggaranya kerjasama program eksklusif dalam pelatihan RFP ini," kata Bambang.

Dijelaskan Bambang, FISIP Training Center UI berkomitmen untuk turut serta membangun kapasitas agen Prudential dan berkontribusi dalam meningkatkan profesionalisme dan akan terus mendukung pelaksanaan pelatihan ini di tahun mendatang. (gor/ant)

Pendapatan Premi Prudential Capai Rp 14,84 Triliun

JAKARTA - PT Prudential Life Assurance mengklaim berhasil mencapai pendapatan premi pada 2011 sebesar Rp 14,84 triliun, meningkat 47 persen dari 2010. Sedangkan untuk pendapatan premi bisnis baru naik 63 persen dengan nilai Rp 7,9 triliun pada 2011.

Presiden Direktur Prudential Indonesia William Quan menjelaskan, laba setelah pajak Prudential mencapai Rp 2,6 triliun, meningkat 13 persen dari 2010.

”Laba tersebut ditopang dari produk Prudential yang berhasil bersaing di antara asuransi jiwa lain serta memberikan harga produk yang optimal kepada pasar,” jelasnya di di Jakarta, Kamis.

Dari segi investasi sepanjang 2011, perusahaan itu menerima dana kelolaan sebesar Rp 27,5 triliun. "Kinerja bisnis yang baik juga didukung oleh kondisi keuangan yang sehat, terbukti dengan Risk-Based Capital (RBC) yang berada pada posisi 548 persen, dan jauh di atas batas minimum yang ditentukan pemerintah sebesar 120 persen," katanya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Keuangan Prudential Ahmir Ud Deen mengatakan perusahaan juga berhasil mencatat total pendapatan premi syariah sebesar Rp 1,7 triliun, atau naik 33 persen dari 2010.

"Untuk pendapatan premi baru syariah tercatat sekitar Rp 850 miliar yang tumbuh 114 persen dari tahun sebelumnya," kata dia. (tk/ant)

PT.Prudential Life Assuransi dan Asuransi Jaya Proteksi Raih Star Award

JAKARTA –PT Prudential Life Assurance (Asuransi Jiwa) dan PT Asuransi Jaya Proteksi (Asuransi Umum) menerima penghargaan khusus Star Award dari Majalah Investor karena berhasil mempertahankan posisi terbaik lebih dari lima tahun secara berturut-turut.

Penghargaan tersebut mereka terima dalam acara penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, di Ballroom, Four Season Hotel, Jakarta, Rabu (6/7) malam.

Selain penghargaan khusus Star Award, 10 perusahaan asuransi nasional meraih predikat Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, masing-masing 5 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi.  

Pada kelompok asuransi jiwa, PT Prudential Life Assurance  berhasil meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp  10 triliun. Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun, penghargaan diberikan kepada dua perusahaan asuransi, yakni PT AXA Mandiri Financial Services dan PT Indolife Pensiontama.

Dewan Juri menetapkan juara kembar pada kategori ini karena total nilai kedua perusahaan sama.

Sementara itu, PT Commonwealth Life berhasil mempertahankan posisi tahun lalu dengan meraih posisi terbaik pada kategori aset Rp 2,5 triliun sampai Rp 5 triliun, disusul PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang  meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun. 

Tidak seperti tahun lalu, tahun ini Dewan Juri memutuskan tidak memberikan penghargaan untuk kategori aset Rp 100 miliar sampai Rp 1 triliun dengan pertimbangan mayoritas perusahaan pada kelompok ini mengalami penurunan kinerja.

Pada kelompok asuransi umum, 4 perusahaan yang meraih penghargaan tahun ini berhasil mempertahankan prestasi yang dicapai tahun lalu.  PT Asuransi Adira Dinamika kembali meraih penghargaan  untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun. Sedangkan PT Asuransi Jaya Proteksi  berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar juga dipertahankan PT Asuransi Indrapura, sedangkan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk kembali meraih posisi terbaik untuk kategori aset  antara Rp 100 miliar sampai Rp 250 miliar.

Sementara itu, pada kategori reasuransi,  PT Maskapai Reasuransi  Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasi tahun lalu sebagai Reasuransi Terbaik.

Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini  mengacu pada laporan keuangan publikasi tahun 2007 – 2010. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian  berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum.

“Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian di peringkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati,” ujar Herris dalam penganugerahan penghargaan tersebut.

Pemeringkatan kali ini menggunakan 14 kriteria baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi umum meliputi:
1. Pertumbuhan aset rata-rata 3 tahun (2007–2010)
2. Pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010)
3. Pertumbuhan ekuitas rata-rata 3 tahun (2007-2010)
4. Pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010)
5. Pertumbuhan premi neto rata-rata 3 tahun (2007-2010)
6. Pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 3 tahun (2007-2010)
7. Pertumbuhan hasil investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010)
8. Pertumbuhan laba bersih rata-rata 3 tahun (2007-2010)
9. Pangsa pasar premi neto tahun 2010
10. Rasio underwriting terhadap premi neto 2010
11. TATO (Total Aset Turn Over) 2010
12. ROA (return on assets) 2010
13. ROE (return on equity) 2010
14. RBC (risk based capital) 2010.

Sementara itu, 14  kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010) yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 3 tahun (2007-2010) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi.  Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 3 tahun khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi awal  berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri.  Seleksi  awal meliputi: 
1. Laporan keuangan  2010 yang dipublikasi harus sudah diaudit
2. Laporan keuangan 2010 tidak mendapat opini disclaimer
3. RBC minimal  120%
4. Masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat
5. Tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan
6. Tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dll)
7. Ekuitas minimal Rp 50 miliar
8. Aset asuransi umum tahun 2010 di atas Rp 100 miliar
9. Aset asuransi jiwa tahun 2010 di atas Rp 1 triliun
10. Tidak menderita rugi tahun 2010
11. Data lengkap.

Berdasarkan seleksi awal itu, ada 20 perusahaan asuransi jiwa dan 37  asuransi umum yang tidak lolos seleksi awal.

Selain itu, ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras diperingkat bersama asuransi non-syariah.

Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 74 perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 48 dari 87 asuransi umum dan 22 dari 45 asuransi jiwa. (*/gor)


sumber : majalah investor

Sembilan Perusahaan Asuransi Terbaik 2012 ( Prudential Tetap Berada di posisi Pertama Perusahaan AJ terbaik)

JAKARTA –Majalah Investor memberikan penghargaan kepada sembilan perusahaan asuransi nasional yang berhasil meraih predikat Asuransi Terbaik 2012, meliputi 4 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi.

Dalam acara penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2012 di Ballroom, Four Season Hotel, Jakarta, Rabu (4/7) malam, Majalah Investor juga memberikan penghargaan khusus kepada satu asuransi umum dan satu asuransi jiwa, dan Star Award kepada satu perusahaan asuransi.

Pada kelompok asuransi jiwa, PT Prudential Life Assurance  berhasil  meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 15 triliun.  Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 15 triliun, penghargaan diberikan kepada PT AXA Mandiri Financial Services.

Sementara itu, PT Panin Life berhasil meraih posisi terbaik pada kategori aset Rp 3 triliun sampai Rp 5 triliun, disusul PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 3 triliun.  

Pada kelompok asuransi umum, 4 perusahaan terbaik tahun ini diisi pemenang-pemenang baru. PT Asuransi Sinarmas meraih penghargaan untuk kategori aset di atas Rp 3 triliun. PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk  berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun. Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun diraih PT Asuransi Bangun Askrida, sedangkan PT Asuransi Umum Mega meraih posisi terbaik untuk kategori aset  antara Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar.

Sementara itu, pada kategori reasuransi,  PT Maskapai Reasuransi  Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasi tahun lalu sebagai Reasuransi Terbaik.

Ke-9 perusahaan asuransi  terpilih sebagai perusahaan asuransi terbaik pada kelompoknya masing-masing, setelah melewati seleksi awal dan  proses pemeringkatan versi Majalah Investor dengan sejumlah kriteria pemeringkatan.

Investor juga memberikan penghargaan khusus, untuk asuransi jiwa berdasarkan pertumbuhan investasi tertinggi selama lima tahun kepada PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha,  dan penghargaan khusus untuk asuransi umum berdasarkan pertumbuhan underwriting tertinggi  selama lima tahun kepada PT Asuransi Jaya Proteksi.

Tahun ini, Star Award kembali diberikan  untuk PT Prudential Life Assurance sebagai  asuransi Jiwa yang berhasil mempertahankan posisi terbaik selama 10 tahun berturut-turut.

Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini  mengacu pada laporan keuangan publikasi tahun 2008 – 2011. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian  berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum.

“Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian di peringkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati,” ujar Herris dalam acara tersebut.

Pemeringkatan  kali ini menggunakan 14 kriteria, baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi umum meliputi, pertumbuhan aset rata-rata 3 tahun (2008–2011), pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan ekuitas rata-rata 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan premi  penutupan langsung 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan  premi neto rata-rata 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan hasil investasi rata-rata 3 tahun (2008-2011), pertumbuhan laba bersih rata-rata 3 tahun (2008-2011), pangsa pasar premi neto tahun 2011, rasio underwriting terhadap premi neto 2011, TATO (Total Aset Turn Over) 2011, ROA (return on assets) 2011, ROE (return on equity) 2011, dan RBC (risk based capital) 2011.

Sementara  itu, 14  kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi  jiwa, kecuali  kriteria  pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2008-2011) yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 3 tahun (2008-2011) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi.  Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 3 tahun khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi awal  berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri.  Seleksi  awal meliputi, laporan keuangan 2011 yang dipublikasi harus sudah diaudit, laporan keuangan 2011 tidak mendapat opini disclaimer,  RBC minimal  120%, masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat,  tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan, tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dll), ekuitas minimal Rp 50 miliar, aset asuransi umum tahun 2011 di atas Rp 100 miliar, aset asuransi jiwa tahun 2010 di atas Rp 1 Triliun, tidak menderita rugi tahun 2011, serta data lengkap.

Berdasarkan seleksi awal, ada 22 perusahaan asuransi jiwa dan 53  asuransi umum yang tidak lolos seleksi awal.

Selain itu, ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras diperingkat bersama asuransi non-syariah. Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 57 perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 23 asuransi umum dan  30 asuransi jiwa. (*/gor)http://www.investor.co.id/home/sembilan-perusahaan-asuransi-terbaik-2012/39790

Selasa, 03 Juli 2012

Ketahui Kesalahan Finansial Pengantin Baru

SEBANYAK 79 persen pengantin baru ternyata tidak merencanakan bagaimana akan mengelola keuangan pribadi ketika memulai kehidupan baru. Mereka biasanya hanya mengacu pada pengaturan yang biasa dilakukan.

Namun, hal tersebut dapat menyebabkan ketergantungan keuangan pada tahap pernikahan. Oleh karena itu, berikut beberapa kesalahan pengaturan finansial yang dilakukan perempuan yang baru saja menikah. Dan, bagaimana menghindari kesalahan itu.

a. "Kita berdua satu pemikiran"
Hanya karena sedang jatuh cinta, pasangan yang baru menikah biasanya merasa bahwa mereka berbagi ide yang sama. Seiring dengan itu, pengantin baru berpikir bahwa pasangan mereka akan menangani semua masalah keuangan dengan benar. Namun, hal itu tidak akan sama selamanya.

Ahli keuangan merekomendasikan untuk membuka rekening bersama. Selain itu, pengantin baru dapat mengambil tanggung jawab keuangan sama seperti yang dilakukan oleh pasangan mereka. Misalnya, jika Anda ingin menginvestasikan uang, Anda dapat berpartisipasi dalam keputusan yang sama.

b. "Dia pemimpin keluarga jadi dia bertanggung jawab untuk keuangan."
Pernyataan di atas biasanya terlontar dari ibu rumah tangga yang membiarkan pasangan mereka mengelola semua keuangan. Meskipun menunjukkan bahwa mereka saling percaya, itu mungkin berisiko di masa depan. Jika mereka bercerai setelah beberapa tahun, masalah keuangan tidak mungkin bisa diselesaikan dengan mudah. Karena itu, pastikan bahwa Anda tahu cara untuk menjadi bertanggung jawab secara finansial dari awal.

c. "Kita pikirkan hari ini. Besok, itu urusan lain"
Beberapa pengantin baru tidak berencana untuk investasi masa depan. Mereka berpendapat bahwa seseorang tidak harus peduli tentang keuangan pribadi dari awal kehidupan pernikahan mereka. Selain itu, jika pasangan mereka juga memiliki kebiasaan boros, dapat mengakibatkan masalah keuangan di masa depan.

d. "Karena hidup bersama, kita harus memiliki rekening gabungan."
Meskipun ada laporan tentang rekening yang telah Anda buat bersama, pasti akan ada kelemahan. Misalkan saja, pengeluaran suami yang Anda rasa tak perlu, tapi ia tidak memberi tahu Anda. Oleh karena itu, sangat penting bahwa Anda berdua harus memiliki rekening terpisah atas nama Anda sendiri.

e. "Saat pesiun, kita akan bergantung pada tabungan dan dana pensiun."
Meskipun kita semua berharap untuk yang terbaik di masa depan, orang-orang cerdas secara finansial haruslah selalu mengikuti tren. Tidak perlu mengharuskan pasangan memiliki banyak tabungan dan dana pensiun ketika mereka pensiun. Oleh karena itu, baik Anda maupun pasangan haruslah mengelola keuangan pribadi mereka dengan baik untuk mengamankan masa depan.( Quickeasyfit.com/Pri/OL-06)




Perencanaan Keuangan untuk Orang Tua Tunggal

TUJUAN perencanaan keuangan untuk orang tua tunggal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang tua lengkap. Yang berbeda hanyalah dari sisi tantangan karena hanya ada satu pencari nafkah. Orang tua tunggal harus memprioritaskan sumber daya keuangan untuk membiayai pendidikan, perumahan dan perencanaan pensiun sekaligus.

Untuk itu para orang tua tunggal baik pria dan wanita harus pintar mengelola keuangan dan tidak menutup kemungkinan berkonsultasi dengan ahli keuangan. Anda juga bisa mengikuti lima kunci investasi dan tips perencanaan keuangan untuk orang tua tunggal berikut ini:

1. Program tabungan pendidikan adalah kunci
Setelah beberapa tagihan air, listrik dan kebutuhan rumah tangga terlunasi, langkah penting selanjutnya adalah menabung untuk pendidikan anak. Lakukan melalui program tabungan pendidikan terdaftar yang memberikan pengembalian instan pada investasi serta potensi pertumbuhan melalui bunga atau kenaikan nilai pasar.

2. Memulai dari awal
Karena pendapatan yang sangat ketat untuk orang tua tunggal, sangat penting untuk menginvestasikan uang sedini mungkin. Mulai dari program tabungan pendidikan. Kemudian baru menginvestasikan biaya untuk saham.

3. Asuransi adalah keharusan
Harus memiliki pengacara dan asuransi yang menanggung sakit atau cacat untuk mempertahankan hidup. Bila sakit atau terluka dan tidak bisa bekerja Anda tak perlu khawatir. Selain itu penting juga memiliki asuransi jiwa dan kebijakan yang mencakup keseimbangan hipotek.

4. Rencanakan pensiun
Orang tua tunggal juga perlu merencanakan pensiun berdasarkan apa pun yang tersisa setelah kontribusi pembayaran hipotek dan asuransi. Manfaatkan juga uang yang ditempatkan di sejumlah lahan investasi termasuk saham dan obligasi.

5. Mengendalikan pengeluaran
Penganggaran adalah mutlak bagi semua orang untuk merencanakan keuangan. Apalagi untuk orang tua tunggal yang hanya mempunyai sedikit ruang gerak keuangan. Atur anggaran yang dapat dikerjakan dan kemudian berpegang teguh untuk menjaga rencana keuangan. Uang yang Anda punya akan digunakan untuk jangka panjang bukan kepuasan cepat. (cbc.ca/*/OL-06)
sumber : media indonesia ( financial )

Sembilan Prinsip Dasar Mengelola Uang

DENGAN tips keuangan berikut ini bisa membantu konsumen untuk memiliki pegangan terhadap keuangan dan menghindari membuat kesalahan fatal. Nah, berikut ini tips keuangan umum bagi konsumen:

1. Lunasi utang Anda dan menyimpan uang pada waktu yang sama.

2. Turunkan penggunaan kartu kredit untuk menghindari utang besar.

3. Jangan pernah menandatangani pinjaman jika tidak mampu melunasinya.

4. Lebih baik pergi tidur tanpa makan malam daripada memikirkan utang yang belum lunas.

5. Selalu mengirim surat validasi utang ke agen penagihan sebelum melakukan pembayaran.

6. Periksa laporan kredit setelah membayar utang.

7. Ketika menikah cobalah bekerja sama mengakhiri utang.

8. Konsolidasi dan lunasi utang secepat mungkin.

9. Pertimbangkan berapa banyak uang yang disimpan, sebelum mendaftar ke program konsolidasi utang. (debtconsolidationcare/*/OL-06)