Minggu, 22 Juli 2012

Agar Tidak Terlilit Utang Meski Gila Belanja

Jakarta - Para shopaholic biasanya akan menghalalkan segala cara demi mendapatkan barang impian, termasuk meminjam uang alias utang. Apakah Anda termasuk? Jika iya, cobalah untuk menerapkan tips berikut ini agar Anda tidak terlilit utang meski ketagihan belanja.

Lisa Soemarto seorang financial planner dari Perencana Keuangan Akbar’s Financial Check-up (AFC) menjelaskan agar tidak terlilit utang, jangan salah gunakan pemakaian kartu kredit. Ketika memakai kartu kredit, selalu bayar lunas tagihan yang datang.

"Gunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran bukan sebagai fasilitas pinjaman," ujar Lisa saat berbincang dengan wolipop melalui telepon Kamis (24/5/2012).

Seringkali yang dilakukan para penggila belanja adalah mereka berbelanja dengan kartu kredit. Kemudian saat tagihan datang, yang dibayarkan hanya pembayaran minimum bukan seluruh tagihannya. "Itu yang bikin terlilit utang," tukas Lisa.

Cara kedua agar utang tidak menumpuk adalah, jangan menggunakan anggaran lain untuk berbelanja. Misalnya, karena tergiur membeli sepatu, padahal anggaran belanja sudah habis, Anda memakai anggaran untuk membayar asuransi.

"Ujungnya akan gitu lagi, duit kurang, pinjam KTA (Kredit Tanpa Agunan) atau jadi tunggakan. Misalnya uang asuransi tidak terbayar," jelas Lisa.

Wanita yang meraih gelar master di sebuah universitas di Prancis itu juga menjelaskan, para shopaholic sebaiknya memeriksa kondisi keuangan mereka setiap bulannya. Tentukan apakah memang Anda punya kemampuan untuk berbelanja atau tidak. Jika hasil financial check-up positif, baru Anda bisa menjadi seorang shopaholic.

Ada lima hal yang harus dilihat saat memeriksakan kondisi keuangan atau melakukan financial check-up. Berikut ini lima hal tersebut seperti dipaparkan Lisa:

1. Cash flow harus positif. Cash flow di sini artinya Anda sudah membayar semua keperluan primer, seperti belanja bulanan, uang sekolah anak, listrik, telepon, bensin, dan lain-lain.
2. Cek apakah ada utang atau tidak. Kalau masih ada utang, lunasi dulu utang tersebut.
3. Siapkan budget untuk dana darurat yang memang hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.
4. Kalau sudah punya tanggungan, miliki asuransi jiwa. Sedangkan bagi yang masih single, asuransi kesehatan penting dimiliki.
5. Siapkan investasi untuk masa depan.

Kalau semua kondisi di atas sudah terpenuhi dan masih ada sisa uang, baru uang tersebut bisa digunakan untuk berbelanja seperti tas, sepatu atau baju. Namun kalau salah satu dari lima hal di atas belum terpenuhi, sebaiknya pikir-pikir lagi apakah memang Anda mampu jadi penggila belanja yang positif atau tidak.

Lisa sendiri memiliki klien yang kondisi keuangannya sebenarnya tidak membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi shopaholic. Ketika orang dengan tipe masalah ini datang kepadanya, tentunya langkah pertama yang disarankannya adalah stop berbelanja.

"Sudah harus stop sampai keuangannya benar-benar dirombak, utangnya dilunasi. Saran saya benar-benar harus distop," jelas wanita yang hobi mengoleksi barang branded seperti Chanel itu.


sumber : wolipo.com

1 komentar: