Jakarta - Para shopaholic biasanya akan menghalalkan
segala cara demi mendapatkan barang impian, termasuk meminjam uang alias
utang. Apakah Anda termasuk? Jika iya, cobalah untuk menerapkan tips
berikut ini agar Anda tidak terlilit utang meski ketagihan belanja.
Lisa
Soemarto seorang financial planner dari Perencana Keuangan Akbar’s
Financial Check-up (AFC) menjelaskan agar tidak terlilit utang, jangan
salah gunakan pemakaian kartu kredit. Ketika memakai kartu kredit,
selalu bayar lunas tagihan yang datang.
"Gunakan kartu kredit
sebagai alat pembayaran bukan sebagai fasilitas pinjaman," ujar Lisa
saat berbincang dengan wolipop melalui telepon Kamis (24/5/2012).
Seringkali
yang dilakukan para penggila belanja adalah mereka berbelanja dengan
kartu kredit. Kemudian saat tagihan datang, yang dibayarkan hanya
pembayaran minimum bukan seluruh tagihannya. "Itu yang bikin terlilit
utang," tukas Lisa.
Cara kedua agar utang tidak menumpuk adalah,
jangan menggunakan anggaran lain untuk berbelanja. Misalnya, karena
tergiur membeli sepatu, padahal anggaran belanja sudah habis, Anda
memakai anggaran untuk membayar asuransi.
"Ujungnya akan gitu
lagi, duit kurang, pinjam KTA (Kredit Tanpa Agunan) atau jadi tunggakan.
Misalnya uang asuransi tidak terbayar," jelas Lisa.
Wanita yang
meraih gelar master di sebuah universitas di Prancis itu juga
menjelaskan, para shopaholic sebaiknya memeriksa kondisi keuangan mereka
setiap bulannya. Tentukan apakah memang Anda punya kemampuan untuk
berbelanja atau tidak. Jika hasil financial check-up positif, baru Anda
bisa menjadi seorang shopaholic.
Ada lima hal yang harus dilihat
saat memeriksakan kondisi keuangan atau melakukan financial check-up.
Berikut ini lima hal tersebut seperti dipaparkan Lisa:
1. Cash
flow harus positif. Cash flow di sini artinya Anda sudah membayar semua
keperluan primer, seperti belanja bulanan, uang sekolah anak, listrik,
telepon, bensin, dan lain-lain.
2. Cek apakah ada utang atau tidak. Kalau masih ada utang, lunasi dulu utang tersebut.
3. Siapkan budget untuk dana darurat yang memang hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat.
4. Kalau sudah punya tanggungan, miliki asuransi jiwa. Sedangkan bagi yang masih single, asuransi kesehatan penting dimiliki.
5. Siapkan investasi untuk masa depan.
Kalau
semua kondisi di atas sudah terpenuhi dan masih ada sisa uang, baru
uang tersebut bisa digunakan untuk berbelanja seperti tas, sepatu atau
baju. Namun kalau salah satu dari lima hal di atas belum terpenuhi,
sebaiknya pikir-pikir lagi apakah memang Anda mampu jadi penggila
belanja yang positif atau tidak.
Lisa sendiri memiliki klien yang
kondisi keuangannya sebenarnya tidak membuatnya memenuhi syarat untuk
menjadi shopaholic. Ketika orang dengan tipe masalah ini datang
kepadanya, tentunya langkah pertama yang disarankannya adalah stop
berbelanja.
"Sudah harus stop sampai keuangannya benar-benar
dirombak, utangnya dilunasi. Saran saya benar-benar harus distop," jelas
wanita yang hobi mengoleksi barang branded seperti Chanel itu.
sumber : wolipo.com
Terimakasih infonya..
BalasHapus