Jakarta - Saat ini, banyak sekali perusahaan yang
menawarkan produk asuransi pendidikan. Masalah yang kemudian muncul
adalah, apakah kita mengambil asuransi pendidikan untuk melindungi anak
dari risiko kematian atau untuk membiayai pendidikan itu sendiri.
Perlu
dipahami asuransi jiwa dan asuransi pendidikan adalah dua produk yang
berbeda. Sebuah polis asuransi atau asuransi jiwa, secara spesifik
adalah sebuah kontrak untuk melindungi risiko (risiko kematian pada
asuransi jiwa) yang dapat dihitung nilai ekonomisnya.
Sementara
itu, sebuah sebuah produk Unit-Linked yang kemudian dijual menjadi
asuransi pendidikan bukanlah sebuah produk asuransi murni. Asuransi ini
mengandung unsur investasi dimana dalam kondisi ini kegunaan investasi
jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan asuransi biasa.
Keputusan
untuk memilih produk tentu saja kembali kepada kebutuhan Anda,
sebaiknya memisahkan produk asuransi dan investasi. Berikut tips memilih
asuransi pendidikan oleh pakar keuangan Aidil Akbar yang dikutip dari DetikFinance.
1. Menghitung Besarnya Biaya Pendidikan
Satu
hal penting yang harus diperhatikan sebelum memilih asuransi pendidikan
adalah menghitung dengan teliti biaya pendidikan saat ini dan biaya
tersebut di masa mendatang. Pertama-tama, tentukan dimana Anda akan
menyekolahkan anak kemudian hitung biaya sekolah tersebut saat ini.
Dengan
menggunakan metode Time Value of Money (Nilai Uang Terhadap Waktu),
hitung kebutuhan dana tersebut di masa yang akan datang sesuai dengan
tahapan kapan anak tersebut masuk sekolah. Banyak orang salah dalam
mengartikan dan melakukan perhitungan ini, sehingga sangat dianjurkan
untuk benar-benar detail dalam melakukan perhitungan dengan
memperhatikan tingkat inflasi dan tingkat kenaikan biaya pendidikan.
2. Membandingkan Besarnya Premi dengan Nilai Tabungan
Langkah
selanjutnya adalah menghitung berapa besar premi yang harus dibayarkan
ke perusahaan asuransi, kemudian bandingkan dengan nilai tabungan
pendidikan yang dapat ditarik ketika masa penarikan tiba. Dari situ
dapat dilihat apakah dana yang akan diberikan cukup untuk memenuhi
kebutuhan biaya-biaya sekolah anak Anda.
Hati-hati dan harus
selalu diingat bahwa biasanya illustrasi dari perusahaan asuransi
memberikan nilai investasi yang dapat ditarik (dibagikan) dalam nilai
uang sekarang, bukan nilai uang di masa mendatang.
3. Fleksibilitas Penarikan Dana Pendidikan
Hal
lain yang harus juga diperhatikan adalah seberapa fleksibel nilai tunai
atau tahapan dana pendidikan tersebut bisa ditarik. Banyak dari tahapan
biaya pendidikan tidak bisa ditarik kecuali pada tahun-tahun yang telah
ditentukan seperti tahun ke-7 untuk masuk SD, tahun ke 12 untuk masuk
SMP dan seterusnya. Adapun dengan bertambahnya gizi dan semakin cepatnya
anak-anak anda bersekolah maka ada kemungkinan dana tersebut tidak
dapat ditarik sebelum saatnya.
Jadi, sangat disarankan calon
klien Asuransi Pendidikan menghitung dengan teliti besarnya biaya
pendidikan anak tersebut di masa yang akan datang dan melakukan
perbandingan premi yang dibayarkan dengan nilai tabungan yang bisa
ditarik. Apabila Anda masih menemui kesulitan, ada baiknya Anda meminta
advice atau rekomendasi dari Perencana Keuangan (Financial Planner /
Advisor) yang berpengalaman dan mengerti produk sebelum memutuskan untuk
membeli suatu produk asuransi pendidikan agar Anda tidak salah memilih
produk asuransi.
sumber : wolipop / asuransi jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar