Jakarta - Seorang pekerja harus memiliki perencanaan
keuangan saat dirinya tak lagi bekerja dan memulai usaha sendiri.
Idealnya, saat ia berpindah dari seorang pegawai menjadi seorang
wirausaha harus disertai target bahwa di akhir tahun kelima usaha sudah
bisa berjalan sendiri (dijalankan oleh orang lain) tanpa harus terlibat
lagi 100%, seperti yang diungkapkan oleh pakar keuangan Aidil Akbar
Madjid kepada Detik Finance.
Akan tetapi banyak sekali masyarakat
yang terbawa euphoria menjadi seorang pengusaha melupakan fundamental
yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha mereka yang akan
mempengaruhi Perencanaan Keuangan keluarga mereka. Adapun Sebuah
Perencanaan Keuangan sederhana yang harus dilakukan sebelum memulai
suatu usaha adalah sebagai berikut:
1. Anda harus memiliki dana
darurat atau dikenal dengan istilah emergency fund. Dana ini adalah
sejumlah dana yang besarannya antara 6 bulan sampai 12 bulan kebutuhan
bulanan Anda yang disimpan didalam rekening tabungan terpisah. Dana ini
hanya dipakai untuk keadaaan darurat alias genting.
2. Belilah
asuransi baik asuransi jiwa maupun kesehatan. Untuk jiwa cukup polis
asuransi untuk Anda dan pasangan, sedangkan kesehatan (terutama rawat
inap) Anda harus memiliki untuk seluruh anggota keluarga.
3.
Setelah itu barulah Anda mempersiapkan keranjang-keranjang investasi
misalnya Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Perluasan Usaha atau
membuka usaha baru, Dana Naik Haji, membeli aset (rumah, mobil dll).
Untuk
dana pendidikan anak, Anda dapat berinvestasi secara langsung ke produk
investasi seperti Reksa Dana, dan yang sekarang marak adalah
menggunakan Asuransi sebagai produk investasi khususnya untuk pendidikan
anak. Hal ini sah-sah saja akan tetapi harus diingat bahwa
masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan nominal
yang sama kelemahan dari asuransi pendidikan adalah tidak maksimalnya
hasil investasi yang bisa didapatkan dibandingkan investasi yang mirip
seperti di Reksa Dana.
Yang harus Anda perhatikan adalah
menghitung kebutuhan dana pendidikan tersebut. Kemana ingin
menyekolahkan anak, hitung berapa besar biaya pendidikan sekarang,
kemudian dengan kenaikan inflasi tahunan hitung biaya pendidikan
tersebut kelak. Hal detail tersebut sering dilupakan oleh banyak orang.
Padahal hal tersebut yang akan membedakan berapa besar biaya yang harus
dipersiapkan. Dari situ Anda dapat mencadangkan besaran dana pendidikan
yang harus dipersiapkan.
Untuk dana pensiun terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
Dana
pensiun dapat dilakukan apabila jarak usia Anda sekarang sampai ke
target pensiun masih tersedia cukup waktu (idealnya di atas 15 tahun).
Dana pensiun menjadi penting dan sering terlupakan karena umumnya
perusahaan kecil (UMKM) belum memberikan benefit berupa dana pensiun
bagi pemilik dan karyawan perusahaannya.
Apabila target pensiun
Anda kurang dari jangka waktu itu alias terlalu mepet, maka Anda dapat
mengandalkan dana pensiun dari usaha yang sudah dijalankan sekarang atau
usaha baru baik itu perluasan dari usaha sekarang atau benar-benar
jenis usaha baru.
Usahakan di akhir tahun kelima, usaha Anda
idealnya sudah dapat berjalan sendiri alias dijalankan oleh orang-orang
kepercayaan. Dengan kata lain mulai dari sekarang sudah waktunya Anda
mencari orang-orang kepercayaan untuk melanjutkan usaha Anda. Karena
kalau masih mengandalkan diri sendiri dalam menjalankan usaha tersebut
maka belum dapat disebut sebuah bisnis. Dengan cara seperti ini niscaya
Anda dapat pensiun dengan nyaman dan kecukupan dana yang akan tetap
mengalir dari usaha Anda.
sumber : wolipop/asuransi jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar