Jakarta - Jika ditanya apakah kita ingin melindungi
keluarga kita, saya yakin kita akan menjawab 'Ya'. Jika ditanya apakah
yang akan kita lakukan untuk melindungi keluarga kita? Maka kita akan
menjawab apa yang terbaik yang kita bisa. Bukan begitu?
Sebagai
sumber income keluarga kita bekerja untuk menghasilkan
income/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, untuk kebutuhan
pokok, kebutuhan sekolah anak, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya, namun
pertanyaannya bagaimana jika income/penghasilan itu terhenti?
Ada
beberapa hal utama yang kita perlu tahu bisa menyebabkan
income/penghasilan terhenti, bukan agar kita khawatir tapi sebaliknya
kita menjadi aware terhadap hal ini dan mempersiapkan diri dengan lebih
baik :
PHK. Perusahaan tempat kita bekerja
memiliki hak untuk memberhentikan kita. PHK bisa terjadi pada siapa
saja, bahkan orang-orang terbaik di satu perusahaan karena banyak hal
yang memicu perusahaan akhirnya mengambil keputusak untuk melakukan PHK.
Untuk prosedur seharusnya perusahaan memberikan notifikasi minimal
sebulan sebelumnya sebelum hari dimana karyawan diminta berhenti. Namun
dalam banyak kasus masih banyak perusahaan yang tidak menerapkan aturan
ini.
Sakit. Salah satu hal yang kita jaga adalah
kesehatan, namun ada saatnya tubuh kita drop / daya tahan tubuh menurun
sehingga jatuh sakit entah karena keletihan bekerja, ada masalah/beban
pikiran, atau akumulasi dari pola hidup yang tidak sehat. Demam
berdarah, tipes, diare, maag, adalah sejumlah penyakit yang sering
dialami dan bisa menyebabkan seseorang perlu dirawat atau memerlukan bed
rest/istirahat dalam beberapa hari bahkan untuk beberapa kasus bisa
sampai beberapa minggu.
Kematian. Semua orang
akan meninggal dunia hal ini adalah fakta yang tidak bisa diubah oleh
siapapun, sekaya apapun orang tersebut, sebesar apapun kekuasaan yang
dimilikinya. Kematian adalah hal yang paling berat dirasakan karena
bukan hanya income/penghasilan yang terpengaruh namun kita juga
kehilangan sosok orang yang kita kasihi.
Sebagian besar orang
yang sudah menyadari hal ini akan melakukan sejumlah persiapan, namun
ada juga yang sudah mengetahui namun merasa tidak perlu melakukan
apa-apa. Semua pilihan kembali ke tangan kita masing-masing. Berikut
adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan:
PHK.
Untuk kejadian PHK kita sebagai karwayan, bisa menyiapkan diri dengan
selalu meningkatkan skill/keahlian kita sehingga jika hal ini terjadi
kita bisa tetap yakin dengan nilai jual/value kita di perusahaan lain
dimana kita bisa segera mencari pengganti. Terkait keuangan hal ini bisa
diantisiapasi dengan memiliki Dana Darurat yang jumlahnya akan semakin
besar dengan semakin banyaknya tanggungan, untuk yang sudah berkeluarga
minimal 6 bulan gaji atau pengeluaran, sehingga kita memiliki waktu 6
bulan untuk mencari pekerjaan yang baru.
Sakit. Tentu
saja langkah utama yang harus dilakukan adalah menjaga kesehatan dengan
pola hidup sehat, mengatur makanan dan olahraga teratur. Namun hal lain
yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki Asuransi Kesehatan, jika
kantor tempat kita bekerja sudah menyiapkan Asuransi Kesehatan dan cukup
maka kita tidak perlu membeli Asuransi Kesehatan lagi. Dana Darurat
juga menjawab solusi agar jika skenario terburuknya ternyata perusahaan
kita sementara memberhentikan gaji selama kita dirawat.
Kematian.
Untuk hal ini solusinya sudah pasti adalah kita harus mencari pengganti
income/penghasilan yang biasanya ada, lalu menentukan siapa yang bisa
melakukan ini. Jika pasangan hidup kita dalam hal ini suami/istri
memiliki kesanggupan maka kita tahu bahwa secara nilai ekonomis,
keluarga kita tidak harus menderita, namun jika pasangan kita terutama
pihak wanita tidak bekerja dan tidak memiliki kompetensi untuk
menghasilkan income sebesar yang dulu dihasilkan, maka tugas ini bisa
dialihkan ke pihak Asuransi. Asuransi Jiwa yang murni dengan perhitungan
yang benar akan dapat meng-cover kebutuhan hidup keluarga, minimal
sampai dengan anak terkecil memasuki usia mapan/lulus kuliah.
Sumber : Detik finance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar