Minggu, 22 Juli 2012

Single Mom, Jangan Andalkan Uang dari Mantan Suami!

Jakarta - Masalah keuangan bisa dialami siapapun mulai dari suami istri atau single mom sekalipun. Namun untuk para single mom, masalah bisa jadi lebih berat karena mereka harus mengatasinya sendiri. Apalagi ketika tunjangan dari mantan suami tak datang secara rutin. Lantas bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?

Tiga dari empat penulis buku 'The Single Moms', Budiana Indrastuti, Mia Amalia dan Ainun Chomsun berbagi cerita bagaimana mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak. Ketiganya berbincang dengan wolipop di Reading Room, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012).

Budiana atau yang akrab disapa Dian mengatakan, dirinya memutuskan pindah kerja saat menyadari kebutuhan untuk mendidik dan mengasuh anaknya semakin membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Keputusan pindah bekerja ya untuk memenuhi finansial itu. Tambah (anak-red) gede kebutuhan makin banyak," katanya.

Dian kini bekerja sebagai Ass. Head of Publishing Division di Media Indonesia. Sebelumnya dia bekerja di MRA Media dan pernah menjabat sebagai Managing Editor Majalah Dewi dan Good Housekeeping.

Ainun juga mengungkapkan alasan serupa. Dia awalnya bekerja freelance dan kini memilih menjadi social media specialist di sebuah perusahaan.

Sementara Mia, dia kini justri bekerja freelance setelah cukup lama menjadi penulis skenario di berbagai rumah produksi. Meski pekerjaan freelance pendapatannya tidak pasti, uang yang didapatnya bisa mencukupi kebutuhannya merawat empat anaknya.

Dalam mengatur keuangan, Mia dan Dian termasuk yang cukup disiplin dalam hal urusan masa depan anak. Keduanya sudah menyiapkan asuransi pendidikan dan kesehatan.

"Anak-anakku punya dua asuransi, asuransi jiwa (atas nama Mia yang ahli warisnya anak-anaknya) dan pendidikan," ujar wanita bertubuh mungil itu.

Berbeda dengan dua rekannya, Ainun merasa keuangannya tidak serapih mereka. "Sampai detik ini masih berantakan. Saya nggak tahu kenapa merasa selalu ada saja jalannya," ujarnya seraya menambahkan kalau langkahnya ini sebaiknya jangan ditiru.

Bagi Ainun, yang sangat diutamakannya adalah pendidikan untuk anak. Jadi dia tidak akan ragu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi putrinya mendapatkan pendidikan di sekolah yang baik. Karena alasan itu jugalah dia tidak mau mencari rumah yang jauh dari sekolah anaknya. Untungnya untuk mendapatkan itu semua, pendiri Akademi Berbagi itu merasa langkahnya selalu dimudahkan.

Jangan Andalkan Uang dari Mantan Suami

Mia dan Dian memang sudah cukup rapi mengatur keuangannya. Hanya saja bukan berarti dalam menjalani kehidupan mereka tidak diterpa masalah uang yang mau tak mau membutuhkan bantuan pihak lain.

Mia bercerita dia pernah sampai harus menjual mobilnya karena saat itu membutuhkan uang untuk pembayaran uang muka pembelian rumah. Sementara Ainun dibantu oleh saudara-saudaranya ketika kondisi keuangannya terhimpit. Sedangkan Dian, jika sudah sangat terpaksa dia bisa minta bantuan pada mantan mertuanya yang memang sangat peduli pada cucu mereka.

Bagaimana dengan mantan suami? Menurut Mia, agar aman, sebaiknya jangan mengikutsertakan tunjangan dari mantan suami sebagai pemasukan tetap. "Anggap saja nggak ada," katanya.

Dijelaskannya, di Indonesia hukum yang mengatur pemberian tunjangan untuk anak dari mantan suami ini tidak kuat. Padahal pengaturan pemberian tunjangan itu tertulis di akte cerai.

"Tapi di Indonesia tidak ada kekuatan hukum yang bisa memakasa. Negara belum bisa dimintai tolong," jelas Mia.

Berdasarkan dari pengalaman tiga single mom ini, tunjangan anak dari mantan suami tidak bisa diandalkan karena datangnya tidak pasti. Mereka juga bukan tipe wanita yang ingin terus menuntut agar hak untuk anak dipenuhi. Mia, Ainun dan Dian memilih berusaha sendiri sekuat tenaga agar anak-anak mereka bisa tumbuh besar dengan baik.


sumber : wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar