Jakarta - Masalah keuangan bisa dialami siapapun mulai
dari suami istri atau single mom sekalipun. Namun untuk para single mom,
masalah bisa jadi lebih berat karena mereka harus mengatasinya sendiri.
Apalagi ketika tunjangan dari mantan suami tak datang secara rutin.
Lantas bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
Tiga dari empat
penulis buku 'The Single Moms', Budiana Indrastuti, Mia Amalia dan
Ainun Chomsun berbagi cerita bagaimana mereka berjuang untuk memenuhi
kebutuhan anak. Ketiganya berbincang dengan wolipop di Reading Room,
Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012).
Budiana atau yang akrab
disapa Dian mengatakan, dirinya memutuskan pindah kerja saat menyadari
kebutuhan untuk mendidik dan mengasuh anaknya semakin membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. "Keputusan pindah bekerja ya untuk memenuhi
finansial itu. Tambah (anak-red) gede kebutuhan makin banyak," katanya.
Dian
kini bekerja sebagai Ass. Head of Publishing Division di Media
Indonesia. Sebelumnya dia bekerja di MRA Media dan pernah menjabat
sebagai Managing Editor Majalah Dewi dan Good Housekeeping.
Ainun
juga mengungkapkan alasan serupa. Dia awalnya bekerja freelance dan
kini memilih menjadi social media specialist di sebuah perusahaan.
Sementara
Mia, dia kini justri bekerja freelance setelah cukup lama menjadi
penulis skenario di berbagai rumah produksi. Meski pekerjaan freelance
pendapatannya tidak pasti, uang yang didapatnya bisa mencukupi
kebutuhannya merawat empat anaknya.
Dalam mengatur keuangan, Mia
dan Dian termasuk yang cukup disiplin dalam hal urusan masa depan anak.
Keduanya sudah menyiapkan asuransi pendidikan dan kesehatan.
"Anak-anakku
punya dua asuransi, asuransi jiwa (atas nama Mia yang ahli warisnya
anak-anaknya) dan pendidikan," ujar wanita bertubuh mungil itu.
Berbeda
dengan dua rekannya, Ainun merasa keuangannya tidak serapih mereka.
"Sampai detik ini masih berantakan. Saya nggak tahu kenapa merasa selalu
ada saja jalannya," ujarnya seraya menambahkan kalau langkahnya ini
sebaiknya jangan ditiru.
Bagi Ainun, yang sangat diutamakannya
adalah pendidikan untuk anak. Jadi dia tidak akan ragu untuk
mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi putrinya mendapatkan
pendidikan di sekolah yang baik. Karena alasan itu jugalah dia tidak mau
mencari rumah yang jauh dari sekolah anaknya. Untungnya untuk
mendapatkan itu semua, pendiri Akademi Berbagi itu merasa langkahnya
selalu dimudahkan.
Jangan Andalkan Uang dari Mantan Suami
Mia
dan Dian memang sudah cukup rapi mengatur keuangannya. Hanya saja bukan
berarti dalam menjalani kehidupan mereka tidak diterpa masalah uang
yang mau tak mau membutuhkan bantuan pihak lain.
Mia bercerita
dia pernah sampai harus menjual mobilnya karena saat itu membutuhkan
uang untuk pembayaran uang muka pembelian rumah. Sementara Ainun dibantu
oleh saudara-saudaranya ketika kondisi keuangannya terhimpit. Sedangkan
Dian, jika sudah sangat terpaksa dia bisa minta bantuan pada mantan
mertuanya yang memang sangat peduli pada cucu mereka.
Bagaimana
dengan mantan suami? Menurut Mia, agar aman, sebaiknya jangan
mengikutsertakan tunjangan dari mantan suami sebagai pemasukan tetap.
"Anggap saja nggak ada," katanya.
Dijelaskannya, di Indonesia
hukum yang mengatur pemberian tunjangan untuk anak dari mantan suami ini
tidak kuat. Padahal pengaturan pemberian tunjangan itu tertulis di akte
cerai.
"Tapi di Indonesia tidak ada kekuatan hukum yang bisa memakasa. Negara belum bisa dimintai tolong," jelas Mia.
Berdasarkan
dari pengalaman tiga single mom ini, tunjangan anak dari mantan suami
tidak bisa diandalkan karena datangnya tidak pasti. Mereka juga bukan
tipe wanita yang ingin terus menuntut agar hak untuk anak dipenuhi. Mia,
Ainun dan Dian memilih berusaha sendiri sekuat tenaga agar anak-anak
mereka bisa tumbuh besar dengan baik.
sumber : wolipop.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar